Isnin, 17 Disember 2012

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Dihina eks Menteri Malaysia, Habibie Makin Akrab Dengan Anwar Ibrahim

Posted: 17 Dec 2012 06:48 AM PST

DetikNews.com

Tulisan mantan menteri penerangan Malaysia Zainudin Maidin yang menghina mantan presiden BJ Habibie juga ditujukan pada tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim. Namun tulisan itu rupanya tak mempengaruhi hubungan Habibie dan Anwar, keduanya bahkan semakin akrab.

Hal itu terlihat saat Anwar datang ke Jakarta hari ini bersama anak dan istrinya, Nurul Izzah dan Wan Azizah. Mereka sengaja terbang untuk menonton pemutaran perdana film ‘Habibie & Ainun’ sore ini di Epicentrum, Kuningan, Jaksel, Senin (17/12/2012).

Sebelum menonton, keduanya sempat makan siang bersama di kediaman Habibie. Anwar menceritakan kebersamaannya dengan Habibie di akun twitternya @anwaribrahim.

“Jakarta: bersama Azizah @n_izzah dan RAShahrir kerumah exPres Habibie. 3ptg:nonton “Habibie-Ainun” tulis Anwar.

Anwar juga sempat mendiskusikan soal artikel Maidin di harian Utusan Malaysia yang sempat membuat heboh itu. Keduanya mengaku hanya tertawa saja melihat cara Maidin menggambarkan sosok Habibie dan dirinya.

“Sy makan dirumah Habibie-kami ketawa je”

Tak hanya itu, foto-foto keakraban keduanya juga terlihat di akun @habibiecenter dan staf Anwar. Mereka saling berangkulan sambil tersenyum lepas.

Sore ini, baik Anwar maupun keluarganya juga sudah hadir di lokasi pemutaran film. Presiden SBY beserta jajarannya juga hadir dalam acara.

Sebelumnya, di rubrik Tajuk Rencana (editorial) koran Utusan Malaysia edisi Senin, 10 Desember 2012, mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menulis dengan judul “Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim”. Di media yang dikontrol langsung pemerintah itu, Zainuddin menggambarkan Habibie sebagai sosok egois, memualkan, serta pengkhianat bangsa.

Zainudin mengawali tulisannya dengan mengatakan ‘Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi tetamu kehormat kepada Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini. Beliau diberikan penghormatan untuk memberi ceramah di Universiti Selangor (Unisel).’ Zainudin juga menyebut keduanya sebagai anjing imperialisme.

Hubungan Habibie dan Anwar memang cukup akrab. Anwar — yang hendak mengikuti Pemilu Malaysia 2013 — mengundang Habibie berbicara ke Universitas Selangor pada Kamis 6 Desember 2012 lalu. Kunjungan itu sebagai balasan atas kedatangan Anwar Ibrahim di Jakarta pada 28 November 2012 untuk menghadiri ‘Celebrating The Habibie Center’s 13th Anniversary and Democracy Take-Off? The BJ Habibie Period. Anwar Ibrahim, mantan Wakil PM Malaysia, memuji Habibie dengan menyebut era Habibie yang singkat membawa perubahan besar di Indonesia.

[VIDEO] Himpunan Kebangkitan Rakyat Terengganu 14/12/2012

Posted: 17 Dec 2012 06:42 AM PST

Zainuddin Maidin, ‘Musang Tua’ Tak Beradab

Posted: 16 Dec 2012 10:04 PM PST

Jakarta | Jum’at, 14 Dec 2012

Dari Harian Jurnal Nasional, koran Partai Demokrat
Oleh N. Syamsuddin CH. Haesy

HARI-hari yang menyesakkan. Sejak hari Senin (10/12) sejumlah kalangan bertanya kepada saya tentang Tan Sri Zainuddin Maidin (Zam), bekas Menteri Penerangan Malaysia dalam kabinet Abdullah Achmad Badawi (Pak Lah). Pasalnya, pada hari itu, lelaki berjuluk 'Dato' Mamak' '" untuk menegaskan dirinya sebagai orang melayu berdarah Pakistan '" menulis artikel di koran Utusan Malaysia, yang membuat kita sangat marah.

Artikelnya bertajuk "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim,' berisi penistaan keji kepada Pak Habibie, mantan Presiden BJ Habibie. Serangan keji dan tak tahu adab, itu tak boleh dibiarkan.

Saya mengenal Zainuddin Maidin, sejak Maret 2008. Kala itu, sebagai Menteri Penerangan, dia bertarung dengan Dato' Johari Abdul (dari Partai Keadilan Rakyat, pimpinan Anwar Ibrahim) dalam Pilihan Raya Umum (Pemilihan Umum). Pertarungan di daerah pemilihan Sungai Petani '" Kedah, itu dimenangkan Dato' Johari. Rakyat di sana tak memilihnya. Padahal, pada dua malam menjelang pemungutan suara, Zam dengan pongah, meyakinkan, bahwa rakyat Sungai Petani akan memilihnya. Ternyata dia teruk.

Dari Sungai Petani saya menulis untuk koran ini (Jurnal Nasional, 12/3/2008), menggambarkan indikator kekalahannya. Ketika itu, saya melihat, bagaimana ia tak diorangi oleh rakyat Sungai Petani. Di 'bilik gerakan' — semacam Posko Barisan Nasional '" Taman Nilam, rakyat cuek dengan kampanye dialogis yang dilakukannya. Berbeda dengan 'bilik gerakan' PKR.

Seorang sahabat — pemimpin grup media multi format milik swasta terbesar di Malaysia –, tak habis pikir, mantan Presiden Kesatuan Wartawan Kebangsaan Malaysia, itu bersikap tolol semacam itu. Zam seperti 'musang tua tak tahu adab.'

Saya bertanya-tanya: adakah wartawan lulusan Institute of Journalism di Berlin, Jerman (1969) yang pernah menjadi wartawan BBC seksi Melayu di London, itu sedang depresi berat? Sama sekali tak bisa dipahami oleh akal sehat.

Kalaupun Zam tak suka Pak Habibie membantu Anwar Ibrahim yang terus tersudutkan di negerinya, haruskah dia bersikap sebodoh itu? Apa salahnya Prof. Habibie memenuhi undangan Anwar Ibrahim, yang secara sah merupakan anggota parlemen Malaysia? Apa hal yang tiba-tiba membuatnya menjadi kehilangan dirinya?

Kepada sejumlah kalangan di Malaysia, tindakan Zam menista mantan Presiden Republik Indonesia adalah tindakan yang membuat hubungan kedua negara kini dan ke depan, terjejas (rusak). Alasan Zam menulis artikel itu, bertujuan agar Pak Habibie tidak bersekutu dengan Anwar Ibrahim yang dipandangnya 'tak punya marwah,” adalah alasan pandir. Alasan itu menunjukkan Zam sebagai politisi 'lencong' dan 'lancung' yang tak pantas berada di UMNO.

Sejumlah wartawan senior Malaysia pun marah kepada Zam dan Datuk Abdul Aziz Ishak '" Pemimpin Redaksi Kelompok penerbitan Utusan karena membiarkan tulisan Zam yang buruk itu diterbitkan. Keduanya telah menodai asas-asas akhlak yang selama ini diusung oleh Utusan Malaysia.

Kita sangat marah kepada Zam, karena banyak hal. Pertama, karena serangan dia kepada Pak Habibie sangat tidak wajar. Kedua, sebagai bekas menteri, mestinya sebagai bekas menteri dia tahu adab, memegang teguh prinsip UMNO dan pers Malaysia: menghormati Kepala Negara dan mantan Kepala Negara jiran. Ketiga, Zam tak punya adab kesopanan, semata-mata hanya karena dia membenci Anwar Ibrahim.

Dampak dari tindakan bebal Zainuddin Maidin, rusaklah upaya Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Tun Mahathir, Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Muhammad Najib Tun Razak, Yang Dipertua Dewan Negara, Tan Sri Abu Zahar Dato' Nika Ujang, dan Menteri Penerangan Komunikasi Kebudayaan Malaysia Dr. Dato' Seri Utama Rais Yatim. Zam juga sudah menghancurkan persahabatan yang dibangun susah payah oleh para wartawan senior, budayawan, aktivis NGO (lembaga swadaya masyarakat), dan tokoh-tokoh pengusaha.

'Musang tua' tak beradab, itu telah membakar rasa persaudaraan kedua negara, hanya karena dia depresi? Itu bukan alasan. Urusan kita adalah memelihara hubungan baik kedua negara yang terus menerus diupayakan oleh kalangan berakal sehat dan beradab.

Kita mendesak, PM Malaysia Dato' Seri Muhammad Najib Tun Razak, selaku Presiden UMNO (United Malays National Organization) memberi punishment kepadanya sebagai anggota. Alasannya: Zainuddin Maidin, 'musang tua tak tahu adab' itu telah merusak hubungan 'dua hala' (timbal balik) kedua negara. Kita berharap pula, pertemuan pemimpin pemerintahan kedua negara, pekan depan, mengobati luka yang ditorehkan Zam !

Tiada ulasan: