Isnin, 7 Disember 2015

www.telokkemang.blogspot.com/

www.telokkemang.blogspot.com/


Awas Keenakan Pencet Tombol ”Starter” Motor

Posted: 07 Dec 2015 03:32 AM PST



Hadirnya starter elektrik benar-benar mengubah kebiasaan orang jadi malas mengengkol. Sekali pencet, sepeda motor langsung menyala tanpa harus membakar kalori. Tapi tahukah Anda, menyalakan sepeda motor—terutama pagi hari—menggunakan starter elektrik berpotensi bikin aki cepat soak?

Kenyataan itulah yang kini sering dihadapi pengguna sepeda motor, terutama pemakai Skutik. "Posisi mesin ada di kiri belakang, sedangkan untuk menyalakannya, orang biasa memegang (handel) gas. Jarak yang jauh antara starter engkol dan setang ini membuat orang malas," kata Muhammad Robiansyah, mekanik AHASS Bintang Motor Buaran, Jakarta Timur, Senin (16/11/2015).

Menurut Robi, kebiasaan malas ini ternyata menjadi faktor terbesar aki cepat soak. Tidak cuma untuk pengguna Skutik, tetapi juga jenis sepeda motor lainnya. Untuk sepeda motor injeksi, biasanya ada tanda kedipan lampu malfungsi (Malfunction Indicator Lamp/ MIL). Tiap merek beda kedipan.

TeganganApa hubungan starter elektrik dengan aki soak? Robi mengatakan bahwa tegangan awal baterai atau aki adalah 12,35 volt. Jika pagi digunakan untuk starter elektrik, tegangan drop sampai 9 volt, lalu mengambil listrik cadangan pengisian. Usaha untuk menyalakan mesin cukup berat buat aki.

"Beda kalau diengkol. Mesin menyala, lalu dipakai. Lalu menyalakan kembali, tegangan tidak turun drastis dan menguras cadangan pengisian karena hanya butuh 10,5 hingga 11 volt. Kalau rutin dilakukan, sudah pasti aki lebih awet," kata Robi.

Saat aki sudah drop, sepeda motor injeksi sebenarnya masih bisa dinyalakan dengan mengengkol. Namun, sangat disarankan segera ganti aki, karena kinerja injektor tanpa sokongan listrik dari aku akan membuat kumparan generator bekerja lebih berat dan berpotensi panas/ rusak.

Usia aki normal adalah dua hingga tiga tahun. Tapi dengan kebiasaan yang salah, apalagi setiap pagi menggunakan starter elektrik, aki bisa soak hanya dalam waktu tak sampai setahun, atau maksimal 1,5 tahun.


Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental Mobil Pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianakPenyewaan Mobil Pontianak Penyewaan Mobil PontianakPenyewaan Mobil PontianakPenyewaan mobil pontianak sewa mobil pontianakRental Mobil Pontianak Rental mobil pontianakRental mobil pontianak Rental Motor PontianakPenyewaan Motor Pontianak

Nih, Cara Menghitung Penyusutan Harga Sepeda Motor Bekas

Posted: 07 Dec 2015 03:27 AM PST

Harga yang pas untuk menjual sepeda motor bekas pakai kerap menjadi ganjalan cukup sulit. Tapi pada intinya, yang perlu diperhatikan untuk menentukan banderol hanya ada dua poin, tidak kemahalan agar cepat laku, tapi juga tidak terlampau murah agar tidak rugi.

Berdasarkan keterangan dari para pedagang sepeda motor bekas, KompasOtomotif berusaha membuat rangkuman penyusutan harga sepeda motor bekas. Tak hanya dilihat dari tahun pembuatan, jenis atau model (laris di pasaran atau tidak) dan kondisi menjadi faktor penentu harga jual kembali.

Sebagai patokan, Ghozali, penjual kawakan sepeda motor bekas di Jakarta Timur, memberi patokan, bahwa untuk tahun pertama, harga sepeda motor pasti turun antara 10-15 persen. Tahun berikutnya tinggal mengurangi Rp 1 juta lagi.

Misalnya, harga Honda BeAT Pop eSP CBS ISS 2015 Rp 14,8 juta. Jika dijual tahun depan (2016), akan menyusut 10-15 persen, atau maksimal Rp 2,2 juta (15 persen), atau menjadi 12,5 juta. Dijual tahun 2017, dikurangi Rp 1 juta lagi menjadi sekitar Rp 11,5 juta, begitu seterusnya.

Faktor 2 dan 3
Itu adalah patokan depresiasi awal. Patokan selanjutnya adalah kondisi. Secara teori, semakin baik kondisi, pedagang akan semakin jual mahal. Misalnya jarak tempuh sangat rendah, jarang pakai, dan sebagainya, patokan depresiasi awal bisa ditambah sedikit sesuai kehendak. Jika kondisi sudah tak begitu baik, pembeli biasanya akan menawar dengan harga lebih rendah.

Patokan yang terakhir, dan cukup sulit, adalah jenis atau model sepeda motor itu sendiri. Jika membeli sepeda motor yang cukup laris di pasar, patokan depresiasi bisa menggunakan dua teori di atas. Namun jika membeli model yang kurang laku di pasaran, harga bisa tak menentu.

"Kalau model dan merek susah laku, teorinya lain lagi. Misalnya rata-rata sepeda motor Suzuki, dijual tahun pertama saja sudah turun lebih dari 30 persen. Atau misalnya model-model CBU seperti Honda PCX atau yang lainnya, depresiasi tahun pertama bisa lebih besar dari 15 persen. Tergantung modelnya dicari apa nggak," kata Ghozali.

Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental Mobil Pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianakPenyewaan Mobil Pontianak Penyewaan Mobil PontianakPenyewaan Mobil PontianakPenyewaan mobil pontianak sewa mobil pontianakRental Mobil Pontianak Rental mobil pontianakRental mobil pontianak Rental Motor PontianakPenyewaan Motor Pontianak

Hindari Ini Kalau Melintasi Genangan Air

Posted: 07 Dec 2015 12:31 AM PST

Memacu kendaraan di saat Hujan lebat sebaiknya dihindari, apalagi jika hendak melewati genangan air yang panjang.

Salah satu gejala fisika yang berbahaya saat melintasi genangan dalam kecepatan tinggi adalah, Aquaplaning. Merupakan suatu gejala di mana ban tidak menapak pada permukaan jalan karena lapisan air yang tercipta saat dilalui dalam kecepatan tinggi.

Efeknya, traksi pada ban akan hilang total. Pengendalian kendaraan melalui setir tidak akan bisa dilakukan, mobil hanya akan berjalan ke depan tanpa arah yang jelas. Kalau sudah begini, petaka fatal mengancam!

Lantas apa yang harus kita lakukan ketika dalam situasi seperti ini? Pebalap nasional Rifat Sungkat memberikan masukan dan tips seputar aquaplaning.

Pedal Rem

Rifat mengatakan, jika Anda sudah merasakan gejala Aquaplaning jangan secara mendadak menginjak pedal rem. Upaya antisipasi ini justru salah, karena tanpa adanya traksi antara ban dengan permukaan jalan akibat lapisan air, pengereman tidak akan berpengaruh apa-apa.

Cara yang terpat adalah, lepas kaki Anda dari pedal gas, bertujuan agar kendaraan bisa mengurangi kecepatannya.

"Kalau mobilnya sudah dilengkapi fitur ABS (anti-lock braking system) dan EBD (electronic brakeforce distribution) baru boleh. Jika belum ketika melewati air, begitu menginjak rem akan terkunci dan akibatnya akan fatal," kata Rifat di Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (14/11/2015).

Momen

Rifat melanjutkan, saat berkendara di jalan tol dan melihat jalan basah di depan sebaiknya melakukan pengereman sedikit demi sedikit. Opsi lain bisa dilakukan dengan melepas pedal gas untuk menurunkan kecepatan (deselerasi) sebelum masuk ke jalan basah.

Perhatikan momen yang tepat untuk melakukan pengereman, sebelum mobil masuk ke area genangan.

"Kalau terus digas, selain bisa tergelincir juga akan bisa merusak mesin. Karena ketika mobil dengan kecepatan tinggi lalu menerabas genangan air, otomatis ada air yang tersedot ke dalam mesin melalui grill, apalagi kecepatannya di atas 60 kpj," kata Rifat.
Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental Mobil Pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianakPenyewaan Mobil Pontianak Penyewaan Mobil PontianakPenyewaan Mobil PontianakPenyewaan mobil pontianak sewa mobil pontianakRental Mobil Pontianak Rental mobil pontianakRental mobil pontianak Rental Motor PontianakPenyewaan Motor Pontianak

Rem dengan ABS Bukan Anti-Tabrak!

Posted: 07 Dec 2015 12:22 AM PST

Sistem pengereman dengan menggunakan teknologi Anti-lock Braking System (ABS) kerap menjadi bumbu pemasaran mobil-mobil baru di Indonesia.

Masalahnya, ternyata masih banyak pengemudi atau konsumen yang belum paham sepenuhnya, terkait fitur keselamatan aktif ini pada kendaraan. Singkat kata, fungsi ABS adalah, saat rem mendadak dalam kecepatan tinggi, pengemudi masih bisa mengendalikan arah kendaraannya.

Sedangkan, rem yang tanpa ABS, akan terjadi gejala mengunci, sehingga meski setir diputar ke kanan atau ke kiri, laju mobil tetap lurus. Pengemudi tidak bisa mengarahkan ke mana arah mobil harus menghindar.

Rifat Sungkar, pebalap nasional yang juga Duta Keselamatan Berkendara di Indonesia, mengatakan, punya mobil dengan rem yang sudah dilengkapi teknologi ABS, bukan berarti anti-tabrak. Kondisi ini terjadi bukan karena kendaraan, tetapi lebih banyak karena faktor pengemudi.

"Rem ABS itu akan menghasilkan suara keras ketika berkerja. Sistem ABS akan membuat suatu bunyi khas, ketika pedal rem diinjak sedalam-dalamnya," ujar Rifat di Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (14/11/2015) lalu.

Minim Pemahaman

Bunyi ini kerap dianggap pengemudi yang tidak paham kalau rem-nya bermasalah atau tidak pakem. Mekanisme ABS itu seperti kita mengocok pedal rem berlulang-ulang kali, tapi dengan waktu yang super cepat. Dalam setiap detik, kanvas rem akan menggenggam cakram sampai ratusan kali, mencegah terjadinya "brake lock".

Biasanya yang terjadi, ketika pengemudi mendengar suara khas ini, yang mereka lakukan justru melepas kembali pedal rem yang semula diinjak. Akibatnya, mobil bukan berhenti tapi menabrak atau mengalami kecelakaan.

"Kalau pengemudinya tidak tahu, banyak mobil yang remnya ABS justru terjadi kecelakaan, karena begitu pedal rem diinjak pengemudi kaget kok pedal remnya bergetar keras. Dalam sepersekian detik pengemudi itu berpikir remnya rusak, jadi pedal rem diangkat lagi," kata Rifat.

Rifat menyarankan, jika mobil Anda sudah dilengkapi fitur ABS, maka ketika kecepatan tinggi dan harus melakukan pengereman mendadak, pedal rem jangan dilepas meski bergetar atau menimbulkan suara. Karena, cara kerja ABS itu sendiri seperti itu.
Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Rental Mobil Pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianak Penyewaan mobil di pontianakPenyewaan mobil pontianakPenyewaan Mobil Pontianak Penyewaan Mobil PontianakPenyewaan Mobil PontianakPenyewaan mobil pontianak sewa mobil pontianakRental Mobil Pontianak Rental mobil pontianakRental mobil pontianak Rental Motor PontianakPenyewaan Motor Pontianak

MEDIA Rakyat MALAYSIA

MEDIA Rakyat MALAYSIA


ejen dan pengedar di kehendaki.. wasapp laju2 #0193291967

Posted: 06 Dec 2015 04:28 AM PST

TAKZIAH~

Posted: 06 Dec 2015 04:17 AM PST

Ahad, 6 Disember 2015

AMK Shah Alam

AMK Shah Alam


Posted: 06 Dec 2015 02:50 AM PST

BULETIN RAKYAT

BULETIN RAKYAT


PEMBEKAL PRODUK IKS DI KEHENDAKI

Posted: 06 Dec 2015 04:08 AM PST


Selasa, 1 Disember 2015

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Malaysia invokes British colonial-era law to silence critics

Posted: 30 Nov 2015 07:19 PM PST

The Washington Post

KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Online critics of the Malaysian government would be well advised not to spend too much money on cellphones.

“Just lost number four,” Eric Paulsen, an outspoken civil liberties lawyer and compulsive tweeter, said Nov. 20 after nearly two hours of questioning at the main police station here over his latest sedition charge.

Paulsen went into the police station with a shiny new Chinese handset, a Xiaomi, and came out without it. At least it was cheaper than the iPhone and two Samsung Galaxies that previously were confiscated from him this year, apparently because they are tools in his social-media activism.

His friend Sim Tze Tzin, an opposition parliamentarian who also was questioned that day, still smarts over the iPhone 6 Plus that was taken from him this year. “Don’t they know how much that thing cost?” Sim said, laughing, after emerging from his own session with the police.

Malaysia, ostensibly one of the United States’ democratic allies in Southeast Asia, is engaged in a broad crackdown on freedom of expression that detractors say is all about silencing critics of Prime Minister Najib Razak, who is embroiled in a corruption scandal. And the crackdown is particularly focused on online commentary, which is proving much harder to control than traditional media.

“The government has at least two intentions,” said Yin Shao Loong, who is executive director of the Institut Rakyat, a think tank, and is aligned with the opposition. “One is to stifle freedom of expression. The other is to harass the opposition and sap their energy and tie them up in court cases that could take years.”

Najib’s government has been making heavy use of the 1948 Sedition Act, a remnant of the British colonial period, which makes it an offense to “bring into hatred or contempt or to excite disaffection against any Ruler or against any Government.”

Among the three dozen or so who have been targeted so far this year are Azmi Sharom, a law professor at the University of Malaya who gave his legal opinion on a 2009 political crisis, and Maria Chin Abdullah, the leader of the Bersih group, a civil-society organization that promotes electoral reform, who has been charged with illegal assembly and sedition for organizing huge anti-Najib rallies in August.

Numerous opposition parliamentarians also have been charged with sedition, most of them for criticizing a federal court’s decision in February upholding the conviction of opposition leader Anwar Ibrahim on charges of sodomy. That case is widely viewed as political.

S. Arutchelvan, a socialist politician, was charged in the past week with sedition for comments he made in February. The well-known cartoonist Zunar, who in September won an International Press Freedom Award from the Committee to Protect Journalists, has been charged with nine counts of sedition for nine tweets criticizing the Anwar conviction.

And two newspapers deemed hostile to the government were suspended from publishing.

“Prime Minister Najib Razak and the Malaysian government are making a mockery of their claim to be a rights-respecting democracy by prosecuting those who speak out on corruption or say anything even remotely critical of the government,” said Linda Lakhdhir of Human Rights Watch. The government, she added, should stop using “repressive laws to harass the media and intimidate its critics.”

The crackdown began after the ruling party fared poorly in 2013 elections, said Murray Hiebert, an expert on Southeast Asia at the Center for Strategic and International Studies in Washington, but the repression has accelerated amid a corruption scandal that threatens Najib’s hold on power.

Investigators looking into the heavily indebted sovereign wealth fund, 1Malaysia Development Berhad, or 1MDB, found that almost $700 million had been deposited into Najib’s personal bank accounts, the Wall Street Journal has reported.

Najib, who founded 1MDB and heads its board of advisers, has strenuously denied any wrongdoing. Arif Shah, a spokesman for 1MDB, said the allegations against Najib were “old” and had been “comprehensively addressed” by the Malaysian Anti-Corruption Commission, which in August reported that no funds from 1MDB had been transferred to the prime minister’s accounts.

But amid investigations into the fund, Najib has replaced key officials with appointees deemed friendlier. The new attorney general, for example, has dismissed a recommendation from the central bank to begin criminal proceedings against 1MDB.

The prime minister’s office did not respond directly to questions about Najib’s links to the fund, saying the investigation continues, but a spokesman strongly denied suggestions that opponents of the government were being targeted with legal action.

“The Sedition Act does not impinge on free speech or democratic principles,” said Datuk Tengku Sariffuddin, the prime minister’s press secretary. “Most, if not all, countries have legal safeguards on the printed and spoken word in order to maintain public order. It is reasonable for Malaysia to safeguard itself in the same manner.”

Pending amendments to the Sedition Act, he said, would serve “to better protect all religions and to prevent the incitement of racial or inter-ethnic conflict.”

The changes would remove a clause outlawing criticism of the government and judiciary. A provision would be added to outlaw incitement to religious hatred in the country, which is 60 percent Muslim. The amendments, once ratified, also would increase the term of imprisonment for sedition from three years to seven years and add a penalty of up to 20 years in prison for seditious activities that result in physical harm or destruction of property.

The spokesman said that Malaysia has “a thriving online space in which opposition voices and publications are given free rein” and that government critics “are more outspoken than in almost any other country in the region.”

But critics of Najib describe an elaborate effort to silence them. The Malaysian government has long controlled newspapers and TV stations. Although the rising use of cellphones and social media has loosened the state’s grip on information, especially in rural regions, the government is trying to get a handle on the new technologies.

“There are lots of cybertroopers monitoring posts by opposition [members of Parliament], taking screen shots of them and then circulating them and tagging the police chief,” said the opposition parliamentarian Sim, who is being charged for a tweet in which he mistakenly suggested that the former attorney general was manhandled out of office. Sim deleted the tweet when he realized that the photo included was an old one and said it was a genuine mistake. Too late.

“The cybertroopers wrote, ‘Arrest Sim. He’s giving the government a bad name,’ ” the legislator said.

It is not clear whether these online monitors are hired by the government or are zealous volunteers. But they have been effective at alerting the authorities to criticism.

For Paulsen, 42, an ethnic Chinese lawyer who leads a human rights advocacy group called Lawyers for Liberty, problems began after the terrorist attack on the satirical magazine Charlie Hebdo in Paris in January.

A government official said such an attack could happen here, prompting Paulsen to send out a tweet about the Department of Islamic Advancement Malaysia, or Jakim, which prescribes the sermons delivered during Friday prayers.

“Jakim is promoting extremism every Friday. Govt needs to address that if serious about extremism in Malaysia,” Paulsen tweeted. The cybertroopers seized on it. The next day, Khalid Abu Bakar, the inspector general of police, who also is active on Twitter, posted a photo of Paulsen and his tweet overlaid with the word “rude.”

Then came Paulsen’s first sedition charge. The second was filed after he tweeted that the most extreme forms of Islamic punishment, such as cutting off hands and stonings, were inhumane. The third run-in with the law was a criminal defamation charge after two tweets suggesting that Najib was trying to avoid questioning over the 1MDB affair.

Paulsen does not deny writing any of the tweets, but he does assert his innocence on the fourth allegation against him, which concerns a Facebook post showing a banner in a march that had been doctored to read, “Chinese pigs go home.”

“It was clearly fabricated to make it look like I had posted this,” he said, adding that it seemed designed to provoke racial divisions.

Paulsen said he thinks the efforts against him are part of a broader attempt to silence criticism of the government on social media. “If you’re from the opposition, are a dissident or are active in civil society, they’re going to come after you.”

But Lakhdhir of Human Rights Watch finds some cause for optimism. “A bright light for Malaysia is the strength of its civil society,” she said, “with many who are willing to speak out despite the risks.

 

Isnin, 30 November 2015

www.telokkemang.blogspot.com/

www.telokkemang.blogspot.com/


Kunci Kontak Mobil Matic Tak Bisa Dicabut? Cek Sensornya

Posted: 29 Nov 2015 05:26 PM PST

Sistem operasional mobil transmisi otomatis memiliki perbedaan dengan transmisi manual. Meski tampak mudah, tetapi perlu pemahaman tentang pengoperasian mobil otomatis. Dalam operasional penggunaan transmisi otomatis, apabila ingin mencabut kunci kontak posisi tuas perseneling harus berada di posisi P (parking) dan mesin dalam keadaan mati. Berdasarkan pengalaman yang pernah ditangani oleh bengkel Fahmi Jaya Motor di bilangan Bekasi Timur, Jawa Barat, mobil Honda Jazz otomatis keluaran 2005 milik pelanggannya pernah mengalami kerusakan. Kunci kontak tidak bisa dicabut meskipun posisi tuas transmisi ada di posisi P. "Beberapa waktu lalu saya memperbaiki Jazz transmisi otomatis 2005, keluhannya kunci kontak tidak bisa dicabut, setelah saya periksa kerusakan ada di sensor kunci kontaknya rusak yang letaknya ada bawah tuas perseneling," kata Fahmi sang pemilik bengkel. Fahmi menegaskan bahwa kerusakan sering terjadi akibat pemakaian yang kasar, pada saat memasukan di posisi P tidak pas. Bisa juga karena kurang pas menekan tombol yang ada di tuas sehingga bikin rusak sensor kunci kontak. Ini juga berlaku untuk semua jenis mobil atau merek lain. Berdasarkan keterangan Fahmi untuk memperbaiki kerusakan ini tidak membutuhkan waktu lama, namun harga komponen sensor kunci kontak tersebut lumayan mahal. "Untuk Honda Jazz 2005 transmisi otomatis saya cek ke toko spareparts harganya lumayan mahal sekitar Rp3,5 juta sampai Rp4 juta karena tidak bisa beli terpisah harus satu set, saran saya kalau pakai mobil transmisi otomatis harus lebih dipahami cara penggunaan yang baik dan benar, kalau kasar bisa merusak dan memperpendek usia pakai komponen," tutupny Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Tekanan Angin Ban Kurang, Bisa Merusak dan Berbahaya

Posted: 29 Nov 2015 05:26 PM PST

Ban merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan. Kondisinya pun harus selalu diperhatikan, jangan sampai bagian ini kekurangan angin. Ban motor, baik tubeless ataupun menggunakan ban dalam, harus dijaga tekanannya. Jika ban motor kekurangan angin dan digunakan dalam waktu lama, maka akan berakibat pada kerusakan komponen dari karet tersebut. "Kalau ban yang masih menggunakan ban dalam, akan cepat rusak jika kekurangan angin. Ini akibat ban dalam yang kurang angin, termakan oleh ban luar," jelas Rifat Sungkar beberapa waktu lalu usai memperkenalkan pelatihan safety riding. Dia pun menuturkan bahwa ban tubeless memang tidak akan mengalami kerusakan separah ban dalam. Namun jika ban kekurangan angin dalam waktu yang lama maka angin akan keluar dari celah-celah ban dan pelek, berakibat ban menjadi kempes. Selain itu juga berbahaya bagi pengendara. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Penyebab Mobil Mogok saat Terobos Banjir

Posted: 29 Nov 2015 05:26 PM PST

Musim penghujan telah tiba, kondisi Jakarta yang diprediksi belum bebas dari banjir mengharuskan pemilik kendaraan bermotor wajib berhati-hati jika menorobos banjir. Pastikan ketinggian air tidak melebihi dari 60 sentimeter, ini dimaksudkan untuk mencegah mobil Anda tiba-tiba mati (mogok) di tengah kepungan banjir. Menurut Rifat Sungkar, tidak perlu khawatir dengan posisi knalpot akan kemasukan air. Lebih penting memperhatikan kondisi mesin dan pengapian/kelistrikan mobil Anda saat menerobos banjir. Pada mobil keluaran lawas, delco komponen yang harus diperhatikan. Sementara di mobil keluaran baru adalah sensor CKP (pengganti delco), serta kabel busi. Ketiga komponen tersebut merupakan sumber pengapian agar mobil tetap hidup, jika seal pelindungnya telah rusak/jelek dan terkena cipratan air, dipastikan mobil akan langsung mogok. Rifat menjelaskan bahwa selain itu posisi saringan udara juga komponen yang harus diperhatikan. Karena bisa jadi salah satu penyebab mobil mogok saat menerobos banjir. "Ibaratnya manusia, lubang pembuangannya terendam air tidak masalah selama lubang pernapasan tak terendam air," ujarnya. Cipratan air dan ombak yang masuk kesaringan udara langsung disedot ke mesin, akibatnya bisa fatal karena bikin piston macet. "Perhatikan komponen delco atau CKP, pastikan juga kabel busi dan seal yang melindungi komponen tersebut masih bagus, kalau Anda tidak yakin lebih baik jangan menerobos banjir jika tidak ingin mogok, dan tak kalah penting jaga saringan udara jangan sampai kena air, " kata Toha mekanik yang praktek di bengkel di bilangan Jakarta Timur. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Penyebab Sepeda Motor Mogok Ketika Terobos Banjir

Posted: 29 Nov 2015 05:25 PM PST

Hampir dapat dipastikan, hujan yang mengguyur Jakarta akan mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan di ibu kota. Tak sedikit pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genagan air atau banjir, karena jalan banjir. Tapi kalau Anda tetap ingin melibas ketinggian air banjir, ada beberapa hal penting yang harus dipahami. Tentunya agar tidak terjadi mogok saat berada di tengah-tengah kondisi banjir. Karena ini akan sangat merepotkan. Menurut Yosie, mekanik sekaligus pemilik bengkel motor Bangbrand di bilangan Bekasi Timur, Jawa Barat, ada tiga penyebab motor mati mogok akibat menerobos banjir. "Pertama ialah cop busi atau biasa disebut cangklong busi, kemasukan air. Komponen ini biasanya sudah tidak layak atau aus, dan tidak kedap air lagi yang menyebabkan ada kebocoran setrum dari koil. Sehingga jika terkena cipratan akan mati," kata Yosie. "Kedua ialah karburator atau injeksi kemasukan air, kondisi ini memastikan mesin motor bakal langsung mati. Kemudian yang ketiga adalah filter udara yang terkena air, ini mengakibatkan terganggunya sistem penyaringan udara ke karburator atau injeksi. Untuk motor jenis matic dan bebek, dengan ketinggian air 50 sentimeter sudah sangat beresiko untuk menerobosnya," tutup Yosie. Yosie menyarankan agar tidak melewati ketinggian air 30 cm. Karena penting juga mempertimbangkan cipratan dari gelombang air dari kendaraan lain. Melebihi ketinggian tersebut, maka akan sangat riskan motor Anda mengalami mati mesin di jalan. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Pahami Penyakit yang Sering Ganggu Power Steering

Posted: 29 Nov 2015 05:25 PM PST

Power Steering merupakah salah satu komponen yang sudah melekat pada mobil jaman sekarang. Lantaran ini adalah komponen bergerak, kerusakan bisa saja terjadi saat pemakaian berlangsung. Aseng, pemilik bengkel Botak Seng, menjelaskan terdapat beberapa hal yang bisa membuat komponen tersebut menjadi rusak. Salah satu penyebab kerusakan dari komponen ini adalah usianya yang sudah mencapai 5 tahun atau menempuh jarak hingga 100.000 kilometer. Biasanya kerusakan yang menerpa adalah kebocoran selang rack steer. Lantaran lokasi itulah terdapat kebocoran cairan power steering dan suara mendengung ketika lingkar kemudi diputar. Hal lain yang biasa merusak komponen power steering adalah boot rack steer robek karena melintas jalanan yang rusak. Jika dibiarkan air, debu, dan kotoran akan masuk ke as setir, dan berdampak setir menjadi berat ketika diputar. Penyebab lainnya yang dapat merusak komponen bergerak tersebut adalah salah mengisi cairan power steering. Banyak yang mengira bahwa cairan power steering sama dengan cairan rem atau pun kopling, padahal kesemua cairan tersebut berbeda kandungan dan fungsinya. Dan terakhir yang menyebab komponen ini cepat rusak adalah penggunaan yang tidak wajar. Biasanya mobil digunakan untuk balap, drifiting, atau slalom yang menyebabkan tekanan power steering menjadi tinggi dan panas. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan anda. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Kenali Gejala Kampas Rem Mobil Matic Aus

Posted: 29 Nov 2015 05:24 PM PST

Cara kerja pengereman mobil matic (automatic) berbeda dengan mobil manual. Mobil bertransmisi otomatis cenderung menggunakan rem ketimbang deselerasi mesin. Sehingga wajar jika kampas rem mobil matic punya usia pakai yang lebih pendek. Jika menunjuk pada kekuatan usia pakai yang telah dianjurkan oleh pabrikan, rata-rata kampas rem mobil matic mampu menempuh jarak hingga 35-40 ribu kilometer, sedangkan untuk kampas rem mobil manual bisa mencapai jarak 60-70 ribu kilometer. Fahmi yang buka praktek bengkel mobil di bilangan Bekasi Timur, Jawa Barat, menjelaskan bahwa kampas rem mobil matic cepat habis karena fungsi pengereman memang terpusat di situ. Tapi Ia juga menegaskan bahwa cara mengemudikan mobil juga sangat berpengaruh besar. "Tanda-tanda kampas rem mobil matic sudah tipis atau habis, minyak rem di tabung pengisian berkurang (jika tidak ada kebocoran), rem bergetar, terdengan suara gesekan besi dengan besi saat mengerem, dan pedal rem yang semakin dalam," tambah Fahmi. Cepat habisnya kampas rem di mobil matic juga bisa terlihat dari keluarnya sisa kotoran kampas rem, yang biasanya terlihat dan menempel di pelek mobil. Jika mobil matic berpenggerak roda depan, maka sisa kotoran kampas rem banyak terlihat di pelek depan, dan jika mobil matic berpenggerak roda belakang maka kotoran kampas rem akan terlihat di pelek roda belakang. Fahmi menyarankan agar segera melakukan penggantian, agar tidak merembet ke komponen cakramnya. Sebab jika cakram pengereman mobil tergores akan membuat pengereman takkan pakem seperti sedia kala. Dan pastinya bakal memperpendek usia kampas rem yang baru dipasang. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Ganti Lampu Kabin Mobil Pakai LED, Biar Lebih Terang

Posted: 29 Nov 2015 05:24 PM PST

Lampu yang terdapat di bagian dalam mobil merupakan fitur standar yang disediakan oleh pabrikan. Fungsi lampu yang biasanya menempel pada plafon mobil tersebut untuk memberikan penerangan di dalam kabin, terutama pada malam hari. Untuk Anda yang merasa lampu dalam kabin bawaan pabrikan kurang terang, atau bagi mobil keluaran lawas yang lampunya sudah redup alias tidak terang lagi, bisa menggantinya dengan lampu LED after market guna mendapatkan penerangan yang lebih optimal. Harganya-pun terbilang murah, dan cara memasangya juga mudah. "Saya mengganti lampu bagian dalam mobil dengan LED, harganya bervariasi mulai dari Rp10 ribu-Rp25 ribu dengan berbagai macam merek," kata Fahmi yang buka bengkel mobil di bilangan Bekasi Barat. "Cara pasangnya juga mudah bisa dilakukan sendiri, tinggal copot yang lama dan ganti dengan yang baru, hanya ada dua kabel tiggal sambung, nyala," tutupnya. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Waspada Bahaya Mengemudi di Belakang Truk Besar

Posted: 29 Nov 2015 05:23 PM PST

Saat mengemudi di jalanan, biasanya memang akan ditemukan pada kondisi berada di belakang truk besar. Namun jangan sampai lengah karena mengemudi di belakang truk juga memiliki risiko tersendiri. Marcello, pemilik bengkel poles Details Auto, menjelaskan bahwa berkendara di belakang truk besar sangat tidak disarankan. Menurutnya pasir dan kerikil yang terbawa oleh truk tersebut dapat terpental dan malah merusak mobil. "Hindari juga jika kalian berkendara berdekatan dengan truk-truk besar. Butiran batu, pasir, dan material lainnya akan terlempar ke kaca depan kita. kotoran yang terlempar tersebut yang menyebabkan kaca kita bukan hanya baret, tetapi juga menyebabkan kaca bisa pecah dan retak," jelas Marcello beberapa waktu pekan. Jenis truk juga bermacam-macam, berdasarkan jenis dan peruntukannya. Namun semua punya risiko besar saat berada di belakangnya. Jika tidak bisa menghindar maka pengemudi bisa juga mengambil jarak yang cukup jauh agar material pasir dan berbagai bahan lainnya tidak mengenai mobil. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Touring di Musim Hujan? Pastikan Lebih Waspada

Posted: 29 Nov 2015 05:23 PM PST

Touring merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bagi sebagian orang. Tidak sedikit pula yang melakukan touring di musim penghujan, seperti yang dilakukan beberapa komunitas motor. Bara, Anggota Jakarta Motorcycle Community, berbagi sedikit tips persiapan sebelum touring. Dia menyarankan untuk wajib mengetahui kondisi tunggangan saat akan touring. Terlebih pada kondisi jalan basah. Selain mempersiapkan berbagai perlengkapan sebelum berangkat jalan-jalan dengan kuda besi kesayangan. "Hujan juga bisa jadi masalah saat touring. Perlengkapan pun harus disiapkan agar nyaman saat berkendara. Tapi hal terpenting adalah mengukur kemampuan kendaraan. Termasuk kondisi ban, bobot, pengereman dan lain sebagainya," jelas Bara saat ditemui beberapa waktu lalu. Bara menyebutkan khusus untuk perlengkapan seperti jas hujan, boots, body protector, dan perlengkapan berkendara lainnya harus lengkap. Hal yang jarang diingat adalah rain cover buat tas. Hal ini diperlukan untuk melindungi barang bawaan agar tidak basah terkena hujan. Dari sisi safety, bara menyarankan agar memperhatikan kecepatan berkendara di kondisi jalanan basah. Lantaran segala hal bisa saja terjadi pada kondisi jalan tersebut. Apalagi kalau sudah ada pasir atau lumpur, semakin membuat kondisi jalan dan grip ban ke permukaan aspal jadi hilang. Hal terakhir yang disarankan oleh Bara adalah ruang gerak pengendara. Jangan sampai banyaknya barang bawaan, membuat pengendara kurang lugas bergerak. Lantaran banyak hal yang tak terprediksi saat jalan basah. Jadi pengendara harus lebih awas. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Radiator Menggelitik, Pertanda Kurang Air

Posted: 29 Nov 2015 05:23 PM PST

Banyak pengemudi yang sering tidak melakukan pengecekan terhadap air radiator sebelum mengemudi. Padahal air radiator sangat penting untuk meninginkan mesin. Rangga, salah seorang pemilik bengkel di Serang, menjelaskan bahwa mobil yang kekurangan air radiator dapat dikenali. Ketika mobil sedang melaju dan terdengar suara menggelitik dari radiator, maka pertanda mobil kurang air radiator. "Kalau dari radiator terdengar suara menggelitik. Pertanda kurang air atau bahkan sudah habis," jelas Rangga beberapa waktu lalu. Jika dilanjutkan maka mesin akan overheat dan mesin akan mati. Namun pengemudi jangan panik karena kondisi ini bisa diakali dengan mudah. "Tunggu aja mesin dingin, sekitar 30 menit. Ketika mobil sudah dingin, isi radiator dengan air baru hidupkan mesin," tutup Rangga Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak
You are subscribed to email updates from b Yasir Kurniawan 2.
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.
Email delivery powered by Google
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States

Ahad, 29 November 2015

Suara Sri Andalas

Suara Sri Andalas


Kongress Nasional Tahunan Ke-11 2015 Parti Keadilan Rakyat

Posted: 29 Nov 2015 06:36 PM PST

Gambar-gambar sekitar Kongress Nasional Tahunan Ke-11 2015 Parti Keadilan Rakyat pada 28-29 November 2015.











Program Jom Shopping Back to School

Posted: 29 Nov 2015 06:24 PM PST

Pada 25 November yang lalu, Pejabat Khidmat Masyarakat ADUN Seri Andalas telah menjalankan program Jom Shopping Back to School.

Program ini telah dijalankan di pasaraya Giant Hypermarket Jalan Kebun. Penerima-penerima insentif program ini adalah anak-anak dari golongan berpendapatan rendah dalam DUN Seri Andalas.

Hadir bersama dalam program adalah Ketua Kampung Teluk Menegon, Tuan Ahmad Fahmi Hanapiah dan Ketua Kampung Kg Sg Kandis, Tuan Hj Miswan Hj Saleh.








Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Warkah DS Anwar Ibrahim (Kongress Nasional KEADILAN)

Posted: 29 Nov 2015 04:29 AM PST

Warkah DS Anwar Ibrahim

Dibaca oleh YB Nurul Izzah di Kongres Nasional KEADILAN pada 29 November 2015


Presiden yang dicintai, Timbalan Presiden dan pimpinan semua peringkat yang dikasihi.

Assalammualaikum dan salam sejahtera.

Seringkali dalam keheningan.., fikiran melayang menembusi tembok ke Segambut bersama Azizah dan keluarga. Dengan segar saya pastinya merayau menyapa teman dan pejuang yang terpaksa berhempas pulas diluar, serta kepasrahan rakyat yang diselubungi kesempitan hidup dan tekanan sistem “istibdat”.

Dalam bingkisan sempena kongres kali ini, saya cenderung untuk memberikan tumpuan kearah penjanaan kekuatan jemaah; dengan mengajak saudara – saudari  berbaiah dengan khitah asas perjuangan. Dengan sendirinya landasan tersebut  menolak faham kabilah; kesetiaan peribadi kepada Anwar dan tokoh lainnya.

Maka amat menyegarkan manakala membaca kenyataan tokoh – tokoh baru dan pimpinan muda yang menyertai KEADILAN baru – baru ini. Mereka menekankan dasar perjuangan kearah pemerkasaan rakyat ; memperjuangkan keadilan dan kemanusian!

Peringatan al quranul kareem agar menyerahkan amanah kepada ahlinya; terikat dengan akhlak dan etika serta apa yang kini diungkapkan sebagai “democratic accountability”. Seharusnya pimpinan disemua peringkat yang arif dengan saranan ” taklif wala tasyri”. Tanggungjawab bukan keistimewaan wajar menghayatinya sekaligus memaknai intipati perjuangan.

Menyingkap teori  Ibnu Khaldun mengenai pasang surut perjuangan dari tahap “umran badawi” ke “umran hadari”, perjuangan kebangsaan; malah sejak gejolak Reformasi sendiri – tahap awal lebih diwarnai dengan kegigihan dan keberanian tanpa sebarang habuan.

Masa beredar dan kita kini tercabar untuk menguji kekuatan dan bermuhasabah setelah merasai sedikit nikmat dan kedudukkan, ditambah dengan gelaran. Justru itu saya anjurkan supaya kita kembali kepada “khitah”.

W.S Rendra melontarkan mutiara kata :

” kesedaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Dan perjuangan adalah pelaksanaan
Kata-kata”

Saya gariskan perkataan “pelaksanaan kata – kata” dengan mengajukan pertanyaan :

Apakah benar kita setia berbaiah dengan perjuangan dan tidak khayal dengan mantra pujian staf sekeliling atau kroni ?

Sejauhmanakah kita mengamalkan musyuwarah dalam memutuskan isu dasar ?

Apakah terdapat bisikan sehingga yakin dengan  keegoan diri, kehandalan dan populariti peribadi mengatasi jemaah ?

Tidak terjebakkah kita dengan amalan “clientehism” sepertimana yang dilontarkan oleh penulis Francis  Fukuyama dalam karyanya ‘ Political order ‘ menjelaskan sebagai satu penyakit yang menghampiri rasuah, menganugerahkan jabatan atau habuan kepada kelompok kecil dengan mengenepikan kelayakkan dan prestasi ?
Dan persoalan asas – berhasilkah kita dengan tekad mempertahankan idealisme perjuangan serta menghindari ketamakkan dan kebejatan ?

Tanpa kecuali, persoalan tersebut ditujukan kepada semua pimpinan di semua peringkat.

Membina ketahanan diri, membenamkan rasa iri hati dan cemburu, mengelak fitnah senang dibicarakan namun ukuran akhir adalah “Pelaksanaan Kata – Kata!!”

Kesenjangan diantara idealisme dan kenyataan perlu dirapatkan dan dengan sendirinya  terungkai permasalahan kesenjangan pendapatan golongan mahakaya dan yang miskin papa kedana.

Politik negara kian terapung…ibarat hanyut tanpa berhaluan. Keretakan kian ketara. Malangnya..rakyat terhimpit dengan tekanan hidup akibat kebijakkan ekonomi yang tersasul, memelihara kepentingan kelompok mahakaya dan mendera majoriti rakyat miskin…

Justru itu saudara – saudaraku…
Bangunlah dengan yakin dalam saf yang kukuh – “ban yanun massus” seperti dilakar A. SAMAD SAID :

” Berdiri kita setegap
Berdiri kita sederap,
Meragut cengkaman kawat.
….

Inilah tekad generasi baru
Akarnya keadilan syahda.”

Reformasi! Reformasi! Reformasi!

Anwar Ibrahim

AMK Shah Alam

AMK Shah Alam


Posted: 28 Nov 2015 11:51 PM PST