Jumaat, 27 Ogos 2010

Anak Muda Kampung Nak Senang

Anak Muda Kampung Nak Senang


Mengapa Beraninya Hanya pada Malaysia, pada Singapura Tidak?

Posted: 27 Aug 2010 12:12 AM PDT

Hubungan Indonesia dan Malaysia saat ini sedang memanas. Banyak pihak yang menginginkan Indonesia memutuskan hubungan dengan Malaysia. Di tengah situasi yang panas itu, saya menemukan sebuah tulisan yang memandang persoalan ini dari sudut pandang berbeda. Sepertinya ada agenda dari pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan Indonesia dan Malaysia rukun. Berikut tulisan tersebut saya kutip seutuhnya.

Mengapa Kita Beraninya Hanya pada Malaysia? http://rinaldimunir.wordpress.com/2010/08/27/artikel-mengapa-beraninya-hanya-pada-malaysia-pada-singapura-tidak/

Oleh: Afriadi Sanusi
Sumber tulisan: www.hidayatullah.com

SEORANG Profesor Singapura menulis dalam sebuah artikelnya; Kebanyakan rumah mewah yang ada di Singapura, Kebanyakan uang yang beredar di Singapura adalah punya orang Indonesia. Kebanyakan pembangunan yang ada di Singapura, dibangun dari uang yang datangnya dari Indonesia. Dan di saat Singapura mengadakan Grand Sale setiap tahunnya, lebih 2 juta orang Indonesia datang belanja ke sana.."

Seorang sahabat di Singapura pernah mengatakan, "dari jalan ini sampai ke ujung sana dulunya adalah lautan, dan sekarang menjadi daratan cantik yang ditimbun dengan pasir yang didatangkan dari pulau-pulau kecil di Riau".

Apa yang sebenarnya kita dapatkan dari Singapura?

Pertama, TKI laki-laki dari Indonesia diharamkan bekerja dan mencari nafkah di Singapura seperti di bidang pembangunan, kuli kasar, buruh dan sebagainya. Singapura lebih memilih warga negara lain daripada WNI, dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.
Kedua, banyak orang mengatakan dan dari sumber lainnya, "Satu per satu pulau-pulau kecil di Riau hilang karena pasirnya diangkut ke Singapura.

Ketiga, identitas orang Melayu yang identik dengan Islam seperti istana, rumah, perkampungan orang Melayu, dihilangkan. Adat dan budaya melayu dimuseumkan. Azan diharamkan menggunakan pengeras suara di semua masjid dan surau di Singapura.

Keempat, pemerintah Singapura melayani dan melindungi koruptor RI yang telah membuat rakyat RI sengsara selama ini (karena hak-hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan, rumah sakit, infrastruktur, makan dan tempat tinggal yang baik terjajah dan terzalimi), dengan tidak mau menandatangani perjanjian ekstradisi.

Kelima, banyak rakyat, nelayan dan petugas kita diacungi senjata berat dan diusir dengan pengeras suara karena disangka telah melintasi garis batasan laut kepunyaan Singapura.

Malaysia Lebih Baik dari Singapura

"Sejahat" apapun Malaysia, saat ini ada 2 juta orang lebih WNI yang sedang mencari rezeki di Malaysia untuk nafkah keluarga mereka di RI. Triliyunan uang TKI dikirim ke Indonesia setiap tahunnya. Dapat dibayangkan, bagaimana dampak sosial, ekonomi dan budaya yang akan berlaku di Indonesia kalau TKI pulang sekaligus.

Faktanya, TKI-lah sebenarnya "pahlawan" yang harus dilindungi, karena mereka penyumbang devisa negara. Di saat lain, ada banyak institusi yang keberadaannya hanya menghambur-hamburkan uang negara. Kegunaan mereka sangat perlu dipertanyakan di saat keberadaan mereka tidak memberikan manfaat yang berarti kepada rakyat. Ibarat pepatah Arab, "wujuduhu ka adamihi." (adanya seperti tidak adanya). Dengan kata lain, ada atau tidak adanya mereka, sama saja. Tak memberi manfaat.

Ribuan orang Indonesia sedang belajar S2 & S3 di Malaysia saat ini. Kebanyakannya mendapat bantuan atau keringanan biaya dari pemerintah Malaysia dan banyak juga yang sambil bekerja. Uang kuliah di perguruan tinggi negeri Malaysia lebih murah dari Indonesia. Kualitas, infrastruktur dan kemudahan lainnya jauh lebih baik dari di Indonesia tentunya.

Sebagai warga asli Indonesia, penulis tidak merasa sakit hati kalau ditilang oleh polisi Malaysia. Karena kami yakin, uang itu pasti akan masuk ke dalam kas negara untuk pemerintah Malaysia memperbaiki jalan, jembatan, lampu jalan yang aku gunakan setiap hari di negara ini.

Sebalinya, saya sering sakit hati jika ditilang oleh polisi Indonesia. Karena kami yakin, uang itu belum tentu masuk kas negara. Bahkan ada yang masuk pribadi polisi, keluarga dan golongannya tanpa dikembalikan kepada ke negara untuk membangun infrastruktur.

Lalu yang sangat mengherankan, isu-isu yang sebenarnya bisa diselesaikan di tingkat diplomat, tetapi menjadi barang dagangan pasar yang dikonsumsi oleh rakyat umum. Boleh jadi isu ini sepertinya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang memang memiliki agenda, bagaimana supaya Islam, Melayu dan Nusantara yang kaya dengan SDM & SDA ini, tidak menjadi sebuah kekuatan. Mengapa rakyat di negaraku begitu mudah emosi?

Pengalihan Isu

Isu-isu penangkapan Abubakar Ba'asyir, isu VCD porno artis, isu teroris, dan sebagainya, faktanya tidak berhasil mengalihkan perhatian rakyat terhadap berbagai skandal perampokan uang rakyat melalui kasus BLBI, Century, Rekening Gendut Polisi, kenaikan BBM dan harga bahan pokok, penangkapan Susno Duadji, buruknya birokrasi dan pelayanan publik, maraknya korupsi, pelemahan KPK, gagalnya sebuah kepemimpinan, meningkatnya jumlah kemiskinan, pengangguran, perbuatan kriminal, buta huruf dan gagalnya hampir setiap departemen dan institusi pemerintahan, dalam memberikan manfaat keberadaan mereka yang berarti kepada rakyat.

Isu "memanasnya" hubungan Indonesia-Malaysia tidak akan membuat rakyat lupa terhadap semua penipuan, pembodohan dan "perampokan" uang rakyat yang telah, sedang dan akan berlaku.

Damaikanlah Saudaramu

Pakar Melayu Prof. Dr. Dato' Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dalam sebuah wawancara khusus dengan hidayatullah.com ["Ada Kuasa Besar Halangi Terbentuknya Melayu Raya], mengatakan, dalam buku-buku sejarah Melayu yang ditulis sebelum perang dunia ke-2, seperti "Sejarah Melayu" yang ditulis oleh Abdul Hadi dan Munir Adil, wilayah Semenanjung dan Indonesia dianggap sebagai alam "Melayu Raya". Mereka menamakan tanah Melayu; Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Johor, Kelantan, Pattani, dan lainnya sebagai "alam Melayu", atau di Indonesia dikenal istilah Nusantara. Yaitu wilayah Semenanjung tanah Melayu dan gugusan tanah Melayu.

Sejarah ini diajarkan kepada pelajar-pelajar Melayu sebelum Perang Dunia ke-2. Saat itu, ada semangat untuk memulai kembali bersatunya Melayu. Intinya, ada hasrat untuk bersatu.

Kalau mau jujur, semua suku di Indonesia ada di Malaysia: Jawa, Bugis, Aceh, Minang. Kini banyak orang Jawa di Johor, juga di Selangor. Termasuk banyak warga Aceh di Malaysia. Negeri sembilan sebagian penduduknya dari Minangkabau. Bahkan Sultan Selangor itu berasal dari Bugis.

Jadi seharusnya, semangat kita (Indonesia dan Malaysia) adalah semangat "satu rumpun" untuk bekerjasama untuk bangunkan alam Melayu ini. Hanya saja, jika berpecah, mustahil, bangsa Melayu tumbuh menjadi bangsa yang besar.

Aksi ingin mengajak perang dengan Malaysia, pelemparan kotoran ke Kedutaan Malaysia, sweeping warga Malaysia pasti akan menyakitkan hati dan membuat hubungan bukan makin mendekat, tapi malah menjauh.

Walaupun gerakan LSM Bendera tidak mewakili gerakan orang-orang cerdas di Indonesia, seperti Senat Mahasiswa, Muhammadiyah, ICMI, HMI, dll., namun warga Indonesia harus lebih peka dan mencari tahu, siapakah LSM ini? Ada apa di balik agenda mereka?

Apakah mereka bergerak untuk kepentingan partai politik tertentu, ataukah untuk menaikkan partai dan pemimpin tertentu, ataukah mereka dibiayai oleh pihak asing untuk menghancurkan rumpun Melayu?

Di sisi lain, biasanya, isu-isu yang akan memungkinan pecahnya hubungan Malaysia-Indonesia jarang ditanggapi dan dibesar-besarkan media Malaysia. Namun akhir-akhir ini, khususnya pemberitaan 'ketegangan' hubungan Indonesia-Malaysia, ditanggapi berbagai pihak. Termasuk pakar politik di berbagai media massa, seperti oleh Samy Vellu, Bernama dll.

Ada dua kemungkinan mengapa mereka menanggapinya. Pertama, untuk membangkitkan rasa nasionalisme rakyat menjelang hari kemerdekaan Malaysia yang jatuh pada setiap tanggal 31 Agustus. Kedua, mungkin juga dimanfaatkan oleh keturunan China dan India Malaysia yang memang kurang suka dengan hubungan baik Indonesia-Malaysia. Karena ini akan menguatkan kepentingan mereka dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya dan pembangunan di Malaysia.

Apakah kita akhirnya memutuskan "berperang" dengan Malaysia? Apakah kita tetap ngotot mengajak perang dengan Negara yang di dalamnya banyak keturunan Melayu Riau, Palembang, Aceh, Bugis, Minang, Mandailing, Rao, Jambi, Kerinci, Jawa, karena kita seagama Islam dan satu rumpun melayu?

Di saat yang sama, sudah ratusan kali pasir kita dicuri, minyak kita diselundupkan, tapi kenapa kita selama ini tidak membenci Singapura yang menguras minyak kita dengan Caltexnya? yang menguras gas kita dengan Harunnya dan sebagainya, tanpa memberikan dampak yang berarti terhadap pembangunan, ekonomi dan sosial rakyat?

Apakah kita takut pada Singapura karena mereka memiliki peralatan perang yang sangat canggih dan jauh meninggalkan Indonesia? Ataukah kita sengaja dibuat takut, karena para pejabat kita banyak yang memiliki hubungan mesra dengan Singapura yang menyimpan uang mereka dalam bentuk saham dan investasi?.

Malaysia secara tidak resmi telah melarang rakyatnya datang ke Indonesia. Kalau ini berlanjut, pasti semua ini akan memberikan pengaruh terhadap perusahaan penerbangan, hotel, pariwisata, tempat berbelanja, investor di Indonesia.

Kalau sengketa ini berlanjut di tingkat pemerintah, maka akan sama-sama kita dengar, tiga, lima bulan lagi. Malaysia akan membeli peralatan perang yang baru, Amerika pula akan menawarkan "jasanya" pada TNI untuk memberikan pinjaman utang, untuk membeli peralatan perangnya yang katanya, harga sebuah kapal perang bekas saja, sama dengan harga sebuah pulau besar di Indonesia.

Namun sebelum itu terjadi, ada sebuah pesan dari al-Quran.

"Sesungguhnya orang beriman itu adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah semoga kamu mendapat rahmat." (QS: al-Hujurat ayat 10)

*)Penulis yang berasal dari Sumatera, PhD. Candidate Islamic Political Science, University of Malaya, Kuala Lumpur

http://rinaldimunir.wordpress.com/2010/08/27/artikel-mengapa-beraninya-hanya-pada-malaysia-pada-singapura-tidak/

Rakyat Malaysia semakin gila, pengawal bunuh 2 rakan

Posted: 26 Aug 2010 07:42 PM PDT

Begitu banyak bom jangka di kalangan rakyat Malaysia. Hanya sebabkan pertengkatan seorang pengawal keselamatan telah menembak mati 2 rakan di Hospital Tengku Ampuan Rahimah (HTAR), Klang. Malaysia menuju kehancuran. Pembangunan fizikal lebih penting dari pembangunan rohani dan jiwa. Hari ini 17 Ramadhan.

*********************
Dua pengawal keselamatan mati ditembak rakan sekerja
Berita Harian 27 Ogos 2010

SHAH ALAM: Dua pengawal keselamatan mati ditembak rakan sekerja sendiri selepas terbabit dalam satu pertengkaran di Hospital Tengku Ampuan Rahimah (HTAR), Klang, dekat sini, pagi tadi.

http://www.bharian.com.my/bharian/articles/Duapengawalkeselamatanmatiditembakrakansekerja/Article

Mufti bantah pendidikan seks tapi Muhyiddin nak kaji

Posted: 26 Aug 2010 05:41 PM PDT

Mufti Perak Tan Sri Datuk Seri Harussani Zakaria menyatakan nikah gantung hanya diamalkan oleh orang Islam terutama orang Melayu di negara ini. Beliau menegaskan yang penting untuk menangani gejala sosial ialah iman yang kukuh. Pendidikan seks tidak diperlukan apabila ada iman yang kukuh. Tapi sebaliknya Tan Sri Muhyiddin Yassin akan mengkaji Pendidikan Seks yang diberi nama Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial untuk dijadikan mata pelajaran teras di sekolah.

Apa Tan Sri Muhyiddin Yassin tak nak dengar cakap mufti ke untuk memperkukuhkan iman di kalangan para pelajar di sekolah, bukannya untuk mengkaji pendidikan seks di sekolah ?

Nampaknya Dato Seri Najib masih tidak bersuara lantang dalam isu Nikah Gantung, Pendidikan Seks, Buang Bayi dan cara untuk menangani gejala sosial dan untuk menyelamatkan bangsa Melayu.

****************************
Perak mufti Tan Sri Datuk Seri Harussani Zakaria said suspended marriages are only practiced by Muslims, mainly Malays, in the country.

"The need for parents to educate their young ones from a religious perspective on what's right is vital as without iman (faith), no matter how educated they are, they are drawn into doing what's haram (forbidden). The point is not getting involved with illicit behaviour. Sex education is not needed when you have faith."

http://www.mmail.com.my/content/47641-muftis-slams-pas-nikah-gantung-move

PUTRAJAYA, 4 Ogos 2010 (Bernama) -- Kementerian Pelajaran sedia mengkaji cadangan memasukkan Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial (PKRS) dalam kurikulum sekolah atau sebagai mata pelajaran teras, Kata Timbalan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.

Muhyiddin, yang juga Menteri Pelajaran, berkata sebuah jawatankuasa teknikal terdiri daripada pegawai Kementerian Pelajaran, Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat serta pakar-pakar berkaitan masalah sosial, akan meneliti cadangan itu sebelum keputusan mengenainya dibuat.

http://www.bernama.com.my/bernama/v5/bm/newsgeneral.php?id=518803

Dapat elaun JKM RM150 tapi kos pengangkutan ke bank RM200

Posted: 26 Aug 2010 05:29 PM PDT

Utusan Malaysia. MIRI 26 Ogos 2010 - Gara-gara ketiadaan mesin pengeluar wang automatik (ATM) terdekat, kira-kira 200 penerima elaun daripada Jabatan Kebajikan Masyarakat kawasan Baram, Mulu dan Bario mengadu mengalami kesukaran untuk mendapatkan bantuan bulanan itu.

Sebahagian besar penerima bantuan ini yang majoritinya terdiri daripada golongan orang kurang upaya (OKU), warga emas dan miskin tidak mengambil bantuan itu kerana tidak mampu membiayai kos pengangkutan.

Lokasi bank yang paling dekat adalah di Miri dan Marudi, namun hanya dapat dihubungkan menggunakan pesawat, bot atau jalan balak yang memakan masa sehari suntuk.

Setiap bulan, mereka mendapat bantuan antara RM60 hingga RM450 bergantung kepada keadaan yang dihadapi, sedangkan kos mengambil wang itu mencecah RM200, lebih tinggi daripada jumlah elaun.

Bagi penerima elaun yang tinggal di Mulu, mereka tiada pilihan iaitu menggunakan bot panjang sehari suntuk ke Marudi atau menggunakan pesawat ke Miri semata-mata mengeluarkan wang tersebut.

Situasi yang sama turut dialami penduduk di tanah tinggi Bario yang bergantung dengan pengangkutan udara sama ada ke Miri ataupun Lawas.

Bagi penerima dari Baram, mereka terpaksa menyewa kenderaan pacuan empat roda yang mengambil masa lima hingga enam jam untuk sampai ke Miri, itupun bergantung dengan keadaan jalan balak.

Philip Lakai dari Kampung Ramapuh, Bario berkata, baru-baru ini Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM) meluluskan bantuan kepada kira-kira 40 penduduk terdiri daripada OKU, warga emas dan miskin.

''Kami berterima kasih dengan usaha kerajaan, namun ketiadaan ATM menimbulkan satu lagi masalah besar kepada kami. Bagaimana kami mahu mengeluarkan elaun itu?"

''Apa yang kami terima kurang daripada kos yang kami keluarkan untuk mengambil bantuan itu. Bayangkan penerbangan pergi balik ke Miri mencecah RM200 manakala pengangkutan darat antara RM200 hingga 400," katanya kepada Utusan Malaysia di sini semalam.

Sehubungan, Philip mencadangkan agar pihak kerajaan atau agensi berkaitan mencari jalan untuk memudahkan penduduk yang jauh di pedalaman mengambil elaun bantuan itu termasuk menyediakan ATM yang boleh digunakan di luar bandar.

Bapa kepada Paris Khiasan Laji seorang remaja Penan OKU, Laji Lupung dari Batu Bungan, Mulu berkata, mereka tidak mampu turun ke Miri kerana tidak mampu membeli tiket pesawat walaupun ia hanya mengambil masa 45 minit untuk sampai.

''Bank yang paling dekat adalah di Marudi, itupun perjalanan mengambil masa 10 jam (pergi dan balik) menggunakan bot panjang. Namun jika musim kemarau, perjalanan lebih mencabar kerana paras air sungai yang cetek," keluhnya.

Menurut Laji, setiap bulan anaknya menerima kira-kira RM150 elaun bulanan, namun ia tidak berbaloi kerana tambang bot yang mencecah RM200 untuk setiap perjalanan.

http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010&dt=0827&pub=Utusan_Malaysia&sec=Sabah_%26_Sarawak&pg=wb_08.htm

Beribu Pegawai Banci Belum Dapat Elaun dijanjikan

Posted: 26 Aug 2010 05:14 PM PDT

KUANTAN, 27 Ogos - Lebih seribu orang Pegawai Banci Penduduk 2010 di negeri ini bakal berputih mata dan kemungkinan besar tidak dapat "duit raya" seperti yang dijanjikan. Ini berikutan elaun banci mereka bermula dari 6 Julai hingga 22 Ogos baru-baru ini masih "tergantung" dan tiada tanda-tanda untuk dibayar sebelum Aidil Fitri ini.

Maklumat ini sungguh mengejutkan sebenarnya. Pegawai banci yang hanya bekerja secara sambil dalam tempoh tertentu itu sepatutnya tidak dilayan sedemikian rupa. Kini ramai yang sangsi untuk menyambung tugas mereka, kerana segala hasil titik peluh mereka seolah-olah tidak dihargai.

Kami cuba memantau perkara ini untuk mencari punca sebenar kenapa ini berlaku. Menurut seorang pembanci, mereka kini umpama "peminta sedekah" untuk menagih simpati agar dibayar elaun gaji tersebut. "Apalah gunanya penat lelah, jika kami diperlakukan sedemikian rupa.

Memang bayarannya tidak tinggi, setiap orang hanya mendapat elaun sekitar RM1,000 lebih sahaja untuk tempoh tersebut. Tetapi kami amat memerlukan wang itu untuk perbelanjaan menjelang perayaan nanti", kata seorang pembanci yang tidak mahu namanya disiarkan.

Menurut beliau, dia sudah penat berkejar ke Pejabat Daerah Dan Tanah Kuantan untuk bertanyakan tentang elaun tersebut. "Di pejabat daerah dan tanah, kami diarahkan ke pejabat SUK Pahang. Di situ kami diberitahu bahawa elaun masih belum diproses dan mereka mahu kamu bertanya terus kepada Setiausaha Kerajaan Negeri", kata seorang pembanci lain.

"Apa maknanya semua ini. Kami bukannya hamba abdi yang perlu dilayan begitu rupa. Tambahan pula di bulan Ramadhan yang mulia ini. Kami mahu menuntut hak kami, itu saja!", katanya. Apa yang berlaku ini amatlah malang sekali. tambahan pula kami difahamkan peruntukan oleh kerajaan pusat berjumlah hampir RM15 juta bagi tujuan tersebut telah diterima oleh kerajaan negeri.

Soalnya. mana pergi kesemua wang tersebut dan kenapa ditahan elaun para pembanci itu?.

Sumber http://pahangdaily.blogspot.com/2010/08/panas-lebih-seribu-pegawai-banci.html

Ceramah Nuzul Quran 27 Ogos 2010 Seremban

Posted: 26 Aug 2010 05:13 PM PDT


CERAMAH NUZUL QURAN
Oleh : Ustaz Kamarudin Sidek
Tarikh : 27 Ogos 2010 , Jumaat
Tempat : Surau AnNaim , Bandar Seremban Selatan, Fasa 3

Aturcara :
Buka puasa
Solat Maghrib
Jamuan makan
Solat Isya, Tarawih
Ceramah

Semua dijemput hadir

Tiada ulasan: