Ahad, 29 November 2015

www.telokkemang.blogspot.com/

www.telokkemang.blogspot.com/


Tips Pasang Stiker di Mobil, Tapi Tak Ditilang Polisi

Posted: 28 Nov 2015 09:03 PM PST

Banyak pemilik kendaraan yang merubah mobilnya dengan menempelkan stiker pada body-nya. Tentunya, banyak di antara mereka yang melakukannya tanpa memperhatikan aturan yang berlaku. Padahal, pemasangan yang sembarangan dan menyalahi aturan bisa dikenakan denda sesuai pasal yang berlaku. Untuk mensiasatinya, Anda bisa tetap melakukan penempelan stiker di body secara menyeluruh namun tak melanggar peraturan dengan langkah-langkah di bawah ini, seperti dilansir situs resmi Toyota, Sabtu 28 November 2015. Pertama, jangan menempel stiker dengan gambar atau warna mencolok, sehingga mengganggu konsentrasi pandangan pengguna jalan lainnya. Hal ini semata-mata bertujuan untuk keamanan berlalu lintas. Kedua, jangan menempel stiker yang berisi tulisan atau gambar yang isinya mengandung pernyataan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan. Pasanglah stiker mobil dari bengkel resmi atau bengkel yang memiliki SIUP/NPWP guna keperluan pendataan ulang nantinya. Ketiga, untuk pemasangan stiker yang temporer (tiga sampai lima tahun), pengendara mobil yang mobilnya ingin dipasang stiker full body harus sesuai dengan warna yang tertera di STNK. Keempat, jika ingin mengganti warna, lebih baik ganti keterangan mengenai warna di STNK dengan melaporkan ke pihak kepolisian bagian Lalu Lintas setempat untuk dilakukan pendataan ulang surat kepemilikan kendaraannya. Caranya, bawa bukti STNK asli berikut salinannya dan disertai surat keterangan ubahan bentuk atau warna dari bengkel resmi maupun yang memiliki SIUP/NPWP Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Kendaraan Hilang di Parkiran, Diganti Asuransi?

Posted: 28 Nov 2015 09:03 PM PST

Berbagai cara dilakukan para pemilik kendaraan untuk menjaga kendaraannya agar tak digondol maling. Sejumlah perangkat pengaman pun dijejali, mulai dari kunci ganda hingga alarm. Bahkan, mengasuransikan kendaraan merupakan salah satu pilihan yang tepat. Sebab, hal ini bisa mengurangi risiko kerugian akibat beberapa masalah, mulai dari kecelakaan parah, kebakaran, bahkan juga pencurian. Namun, seiring tingginya penggunaan kendaraan bermotor, kasus pencurian lah yang menjadi modus yang sering terjadi di lapangan. Tak terkecuali di parkiran. Lantas, apakah kehilangan kendaraan di parkiran bisa di-cover asuransi? "Selama tidak ada indikasi penipuan atau hipnotis. Diparkir liar juga ditanggung asuransi," kata Corporate Communication FIF, Arif Reza Fahlevi, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat 27 November 2015. Hanya saja, Reza menyatakan, ada baiknya para pengguna motor atau mobil, melakukan parkir di tempat resmi yang telah dikelola oleh perusahaan perparkiran. Meskipun akan mendapatkan penggatian oleh pihak asuransi. Kehilangan kendaraan terutama di parkiran sangatlah merugikan. Sebab, konsumen harus kehilangan waktu untuk mengurus segala urusan. Terlebih, ganti rugi yang ditanggung asuransi tidak sama persis, karena adanya nilai penurunan usia kendaraan. Biasanya, kendaraan kredit sudah masuk dalam asuransi. Sementara kendaraan yang membeli tunai alias cash, tidak dibekali asuransi. "Lebih baik cari parkir yang ada tiketnya, atau cari parkir yang terang dan ada penjaga atau sekuriti. Itu lebih aman karena mengurangi risiko (kehilangan)," katanya. Menurut Reza, jika hal tersebut dialami oleh para konsumen, ada baiknya langsung melaporkan ke pihak perusahaan pembiayaan dan juga kepolisan. Ini tentu dilakukan untuk mengurus klaim asuransi yang diterima konsumen Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Cara Gampang Libas Jalan Menanjak dengan Mobil Matik

Posted: 28 Nov 2015 09:02 PM PST

Bagi Anda pemilik mobil baru dengan transmisi matik, tentu akan mengalami hal yang janggal saat melibas jalan menanjak, seperti kawasan Puncak misalnya. Tentu, hal ini terjadi karena pemahaman yang kurang seputar cara menggunakannya. Biasanya, hal yang dilakukan pengemudi baru mobil matik, yakni menginjak pedal gas dalam-dalam. Hal itu dilakukan dengan harapan tenaga dapat bertambah agar mobil kuat menanjak. Padahal, kondisi itu bisa saja membuat transmisi berpindah. Pertanyaannya, apa memang begitu? Dilansir AstraWorld, cara demikian dipastikan tidak tepat. Sebab, meskipun mobil mungkin saja sanggup menanjak, tetapi mesin akan terasa berat dan konsumsi bahan bakar akan menjadi jauh lebih boros. Tenaga mesin yang terasa lemah dan bergesernya transmisi ketika pedal gas diinjak, sangat mungkin terjadi saat berkendara dengan transmisi matik di jalur yang menanjak. Apalagi, jika tanjakannya terjal (dengan kemiringan sekitar 45 derajat). Sebaiknya, jika menempuh jalur menanjak yang terjal, letakkan transmisi di posisi 2 atau L. Tentu, kasus di atas dipastikan tak akan muncul. Sebab, saat menempuh jalanan menanjak, berarti beban mesin bertambah berat. Agar bisa terangkat, mobil perlu momen yang besar. Nah, momen yang besar terdapat di posisi 2 atau L. Jika transmisi ditempatkan selain pada posisi itu, momennya pasti kecil, sehingga mesin terasa kurang tenaga dan seolah tak mampu melibas tanjakan. Masalahnya, ketika pengendara mengatasi kurang tenaga dengan menginjak pedal gas, gigi transmisi praktis akan berpindah. Jadi, saat akan melibas jalur menanjak yang cukup terjal, posisikanlah transmisi di 2 atau L. Tetapi, begitu mobil selesai melibas tanjakan (mobil kembali di jalur datar), segera pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi. Jika sebelumnya di posisi 2, pindahkan ke D. Jika sebelumnya di posisi L, pindahkan ke 2 lalu ke D. Hal tersebut perlu dilakukan, agar tidak terjadi kerusakan pada komponen transmisi matik. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Kelebihan dan Kekurangan Isi Angin Ban Pakai Nitrogen

Posted: 28 Nov 2015 09:02 PM PST

Belakangan, banyak ditemukan jasa pengisian nitrogen pada ban di sejumlah pom bensin. Penggunanya pun tak sedikit, mulai dari roda empat hingga kendaraan roda dua. Biasanya, ban berisi angin nitrogen ditandai dengan tutup pentil berwarna hijau. Sejumlah pihak pun bertanya seputar kelebihan dan kekurangan isi angin dengan nitrogen. Apa saja? Seperti dilansir situs resmi Toyota dan WeloveHonda, mengisi angin ban dengan nitrogen memang memiliki kelebihan, yakni tak cepat panas pada ban. Hal itu terjadi, lantaran ban berisi nitrogen memiliki jumlah molekul lebih besar, sehingga tidak mudah kempis dan panas. Selain itu, menggunakan nitrogen juga membuat berkendara lebih nyaman, karena bantingan ban kendaraan lebih empuk. Penjelasan ilmiahnya, karena gas nitrogen dapat menjaga elastisitas ban, sehingga kelenturan karet semakin terjaga. Beberapa keuntungan lain dari menggunakan nitrogen yakni, tekanan ban terjaga lebih lama, daya cengkram dan kinerja ban menjadi optimal, memperpanjang umur pakai ban karena tekanan tepat, habisnya ban akan merata, tidak terjadi oksidasi pada karet ban, dan tidak membantu menimbulkan karat Meski banyak keuntungannya, menggunakan nitrogen juga punya beberapa kelemahan. Salah satunya, kendaraan harus sering digunakan. Jika tidak digunakan beberapa hari, tekanan udaranya akan cepat menurun. Gas nitrogen di dalam ban tersebut akan cepat keluar, karena pengaruh udara di luar yang lebih dingin dan akibat gravitasi. Kalau tekanan nitrogen sudah berkurang, Anda tidak bisa sembarangan menambahkannya dengan angin biasa, harus nitrogen lagi. Jika ingin balik menggunakan angin biasa, harus kuras habis dulu semua nitrogennya, baru isi angin biasa. Kelemahan terakhir, ketersediaan jasa pengisian angin nitrogen masih belum merata. Kalau tinggal di kota besar, mungkin tidak sulit menemukan tempat pengisian nitrogen untuk ban kendaraan, tetapi jika di luar kota, tentu Anda akan mengalami kesulitan. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Motor Semakin Kencang Tanpa Filter Udara, Mitos atau Fakta?

Posted: 28 Nov 2015 09:01 PM PST

Tak bisa dipungkiri jika saat ini masih banyak anak muda yang melepas filter udara sepeda motornya karena menganggap akan membuat kendaraan menjadi lebih kencang. Tapi, benarkah itu? Rupanya anggapan itu tak sepenuhnya benar. Memang benar melepas filter udara akan membuat nafas kendaraan menjadi panjang dan mantap waktu di putaran gas atas. Namun, efek negatif justru lebih banyak. Hal itu juga dibenarkan Hendra, salah satu mekanik bengkel motor di daerah Ciputat. Menurut Hendra, melepas filter udara justru akan memberikan banyak dampak negatif pada sepeda motor. "Tanpa filter udara justru akan merusak injector. Bila udara sampai kotor karena tidak adanya filter udara justru akan membuat injector buntu," kata Hendra kepada VIVA.co.id, beberapa waktu lalu. Masih menurut Hendra, hal terburuk akan membuat mesin rusak dan harus dibongkar. "Selain itu, filter udara yang dibuka justru akan membuat motor menjadi lebih boros," lanjutnya. Lebih lanjut, Hendra justru menganjurkan untuk mengganti beberapa spare part jika ingin motor lari lebih kencang. Salah satunya dengan mengganti CDI dan busi jenis racing. Cara ini dirasa lebih aman dibanding harus melepas filter udara. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Sering Terjebak Macet, Perlukah Sering Ganti Oli?

Posted: 28 Nov 2015 09:01 PM PST

Berkendara dengan kondisi macet banyak dilakukan para pemilik kendaraan di Tanah Air, khususnya mereka yang beraktivitas di kota-kota besar seperti di Jakarta. Kemacetan sendiri ternyata memiliki efek bagi kendaraan, lantaran mesin tetap menyala, meskipun angka di odometer tidak bertambah. Lalu haruskah penggantian oli mesin dilakukan lebih cepat, atau tetap sesuai dengan odometer pada kendaraan?. Menanggapi hal tersebut, Lubricant technical advisor Shell Indonesia, Shofwatuzzaki, mengatakan kemacetan berpengaruh pada performa mesin kendaraan. "Sebenarnya dalam kondisi macet, oli lebih berat kerjanya dibandingkan ketika mobil dalam kondisi lancar. Tapi umumnya oli saat ini sudah di desain sesuai dengan rekomendasi manufactory mobil," kata dia saat ditemui saat peresmian pabrik baru Shell di Bekasi. Umumnya, penggantian oli dilakukan setiap jarak tempuh 10.000 kilometer, meski dalam kondisi macet. Sehingga, akan lebih baik apabila mengikuti petunjuk dari buku panduan dari mobil yang digunakan. "Saat ini rata-rata mobil memberikan ketentuan pergantian dengan jarak tempuh 10 ribu km meski dalam kondisi macet. Yang terpenting adalah kita melihat rekomendasi dari pembuat mobil. Karena kita bikin oli sesuai dengan rekomendasi si pembuat mobil. Hal itu sudah pasti aman," lanjut dia Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Bensin Hampir Habis Padahal SPBU Jauh, Lakukan Cara Ini

Posted: 28 Nov 2015 09:01 PM PST

Para pemilik kendaraan terkadang kerap lupa mengisi bahan bakar mobil saat melakukan perjalanan jauh. Hal yang membuat panik biasanya, lampu indikator bensin menyala sementara Anda tengah berada di kemacetan dan jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Jika dalam kondisi demikian, jangan panik. Sebab, saat lampu indikator bahan bakar mobil menyala, itu tidak berarti bahwa bahan bakar di tangki mobil Anda benar-benar habis. Biasanya tangki mobil akan menyisakan lima-delapan liter bahan bakar, sehingga Anda memiliki waktu untuk mengisi bahan bakar di SPBU terdekat. Dilansir situs resmi Toyota, sisa bahan bakar ini tergantung dari besarnya tenaga mesin kendaraan. Semakin besar mesin kendaraan, semakin banyak pula sisa bahan bakar yang ada. Cara yang paling mudah untuk memantau masih berapa jauh lagi BBM akan habis adalah melalui data MID. Namun ini hanya perkiraan saja dan tidak bisa dijadikan patokan pasti. Misalnya, mobil Anda menyisakan bahan bakar sebayak lima liter saat indikator menyala, perhatikan konsumsi BBM rata-rata di MID, misalnya 10 kilometer (km) per liter. Maka, hitungannya mobil Anda masih bisa melaju hingga sekira 50 km lagi. Mobil bisa melaju lebih jauh jika konsumsi bahan bakar mobil Anda rata-ratanya lebih baik lagi. Beberapa mobil juga menyertakan jarak yang bisa ditempuh dengan jumlah bahan bakar yang tersisa, biasanya ditulis dengan Range atau Distance To Empty. Tentunya Anda bertanya-tanya, bagaimana jika indikator tersebut menunjukkan angka 0 km? Apakah mesin langsung mati? Ternyata hal tersebut tidak langsung membuat mobil mati. Mobil Anda masih bisa berjalan beberapa km hingga mobil Anda benar-benar mati. Namun perlu Anda perhatikan, konsumsi dari bahan bakar saat melakukan perjalanan dengan kecepatan 30-40km per jam akan berbeda dari berjalan merambat di kemacetan dengan kecepatan 10-20km per jam. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya Anda menurunkan perkiraan jarak tempuh antara setengah sampai tiga perempat dari target awal. Sehingga Anda tidak perlu langsung panik ketika indikator peringatan BBM hidup dan Anda terjebak di tengah kemacetan. Selamat mencoba. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Cara Mudah Hilangkan Bau Sepatu Boot

Posted: 28 Nov 2015 09:00 PM PST

Bagi pengendara motor, bagian tubuh kaki sangatlah penting. Selain berfungsi untuk menginjak pedal rem dan transmisi, kaki juga digunakan untuk membuat motor tetap tegak ketika berhenti. Ketika hujan turun, ada beberapa orang yang memilih membungkus kaki mereka dengan kantong plastik, agar sepatu atau sandal tidak basah. Sayangnya, hal ini dianggap berbahaya, karena kaki bisa tergelincir akibat licinnya bahan tersebut. Hal ini yang membuat beberapa pengendara motor memilih untuk menggunakan sepatu jenis boot. Selain bisa melindungi kaki dari hujan, sepatu ini juga memiliki penampilan yang gagah. Sayangnya, karena sifatnya yang kedap air, kerap timbul bau tidak sedap dari dalam sepatu. Hal ini makin diperparah ketika sepatu digunakan selama berjam-jam. Untuk mengatasinya, ada cara mudah, seperti dikutip dari Fdrtire, Jumat 13 November 2015. Yang pertama adalah meremas kertas koran hingga jadi bentuk bola, lalu masukkan ke bagian dalam boot. Biarkan sepanjang malam, agar kertas koran menyerap bau. Jika masih berbau tidak sedap, ganti kertas koran yang baru. Cara lain adalah dengan mengisi kaus kaki yang sudah tidak terpakai dengan baking soda, lalu ikat. Masukkan kaus kaki yang berisi baking soda tersebut ke dalam boot. Biarkan selama 24 jam untuk melenyapkan bau. Anda juga bisa menaburkan sedikit baking soda langsung ke bagian dalam sepatu. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Tips Ampuh Menghadapi Hujan Angin Saat Naik Motor

Posted: 28 Nov 2015 09:00 PM PST

Selain hujan deras yang belakangan ini sering mengguyur wilayah di Indonesia, tak jarang angin kencang juga kerap terjadi. Akibatnya, perjalanan Anda sebagai pengendara motor jadi terganggu. Motor terasa oleng akibat tiupan angin yang cukup kencang. Laju kendaraan pun jadi tidak stabil. Dan bila pengendara tidak siap, maka bisa saja pengendara terjatuh akibat terdorong angin. Dilansir dari Fdrtire, Rabu 11 November 2015, agar perjalanan Anda tetap aman sampai tujuan, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan, untuk membantu Anda mengendarai motor melewati terjangan angin kencang. 1. Gunakan kaki dan berat tubuh untuk menjaga motor tetap lurus. Usahakan tubuh bagian atas tetap rileks ,untuk membantu Anda mengendalikan motor, saat tiba-tiba ada tiupan mendadak. 2. Rendahkan tubuh Anda (seperti posisi tubuh pembalap), sehingga mengurangi permukaan tubuh yang diterpa angin. 3. Gunakan helm tertutup atau full face, agar debu tidak mengganggu pernapasan dan penglihatan Anda. 4. Tetap waspada memerhatikan jalan. Hati-hati dengan benda-benda yang diterbangkan oleh angin, yang searah dengan jalur Anda. Angin kencang juga sering menyebabkan pohon atau baliho tumbang. 5. Terakhir, jika Anda tidak nyaman berkendara atau kondisi cuaca semakin parah, sebaiknya berhenti di tempat yang aman dan menunggu hingga hujan cukup reda. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Ingin Kredit Kendaraan? Ini Cara Pilih Leasing yang Tepat

Posted: 28 Nov 2015 08:59 PM PST

Pembelian kendaraan secara kredit, baik motor maupun mobil, memang dianggap sangat memudahkan masyarakat. Tak heran, kini banyak perusahaan pembiayaan, atau leasing bermunculan. Vice President Director Adira Finance, Marwoto Soebiakno, Jumat 13 November 2015, menyatakan keberadaan leasing yang semakin menjamur memang memiliki beberapa keunggulan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan konsumen dalam memilih leasing yang tepat dan terpercaya. "Lebih diunggulkan memilih leasing itu memang tergantung segmen, tetapi bisa juga memilih yang sesuai harga, kemudahan angsuran, dan pelayanan," kata Marwoto kepada VIVA.co.id, saat ditemui usai acara perayaan ulang tahun Adira Finance di kawasan Sudirman, Jakarta. Menurut Marwoto, untuk memilih leasing yang tepat, bisa dilihat dari cara mereka memberi pelayanan kepada konsumen. Layanan ini, dalam bentuk proses persetujuannya cepat, keamanan, dan kemudahan. "Kalau aman, apakah BPKB disimpan di tempat yang aman atau tidak, karena itu aset nasabah yang dititpkan kepada kita," jelasnya. Untuk memilih leasing yang tepat, ada baiknya mencari referensi terlebih dahulu, seperti melalui media internet yang kini semakin mudah diakses. Sebab, di era seperti sekarang ini, berbagai informasi mengenai produk dan jasa yang ditawarkan pihak leasing dapat diketahui dengan mudah. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Cara Bedakan BPKB Palsu, Biar Tak Gampang Kena Tipu

Posted: 28 Nov 2015 08:58 PM PST

Masyarakat diminta lebih hati-hati jika membeli mobil atau motor bekas, karena banyak Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) palsu yang beredar. Baru-baru ini aparat kepolisian dari Polda DIY menangkap pembuat BPKB palsu bernama Sofan Wardhana (34), seorang sarjana asal Condongsari, Ngropoh, Condongcatur, Sleman. Ia ditangkap karena memalsukan beberapa BPKB kendaraan untuk kemudian dijaminkan ke bank agar mendapatkan kredit. Menurut Kanit Curanmor Polda DIY, Kompol Ambar Sasongko, pemalsuan ini rentan terjadi pada kendaraan bermotor dengan status bekas. "Sasaran BPKB palsu adalah kendaraan sepeda motor atau mobil bekas, karena yang asli bisa dijaminkan ke bank, sementara yang palsu diberikan ke pembeli," kata Ambar, Senin 16 November 2015. Meski begitu, Ambar mengaku masyarakat bisa dengan mudah menghindari BPKB palsu itu. Caranya dengan mengamati secara teliti BPKB tersebut karena ada ciri-ciri yang bisa diperhatikan. Seperti BPKB palsu gampang rusak, gambarnya lebih buram dan jelek cetakannya. Selain itu, kata Ambar, ada perbedaan mencolok saat melihat kertasnya. Jika lebih jeli, di BPKB asli terdapat benang pengaman dan gambar timbul seperti halnya uang. "Hologramnya yang asli apabila disinar akan timbul. Terdapat lambang lalu lintas timbul, sedangkan BPKB palsu tidak ada," papar dia. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Tips Biar Warna Asli Mobil Tetap Kinclong

Posted: 28 Nov 2015 08:22 AM PST

Para pemilik mobil tentu ingin warna cat tetap kinclong dan awet seperti baru. Cara yang masih belum banyak dilakukan adalah melakukan laminating. Ya, laminating mobil adalah proteksi cat kendaraan dengan menggunakan teknologi nano ceramic paint protecion. Dengan teknologi tersebut, cat mobil tentunya akan terlindungi. Menurut Jac, salah seorang pemilik salon mobil yang menawarkan jasa tersebut, laminating berbeda dengan poles lainnya. Ia justru menyatakan poles dapat memiliki efek buruk terhadap cat kendaraan, karena dapat membuat tipis atau botak, apalagi jika dilakukan secara berulang-ulang. "Konsep laminating adalah melapisi cat mobil sehingga berfungsi menjaga cat asli mobil," katanya seperti dilansir situs resmi Toyota, Jumat 27 November 2015. Dijelaskan, laminating tersebut didesain dengan menggunakan teknologi smart polyurethane yang di desain khusus. Efeknya lebih smart recovery. Teknologi nano ini memiliki ukuran sangat kecil dan akan mengkristal, sehingga dapat menutupi pori-pori cat dan melindungi cat asli mobil. "Seperti kertas baru, kemudian di-laminating. Warna dan kondisi kertas akan tetap terlihat seperti baru selama lapisan pelindung tidak dirusak," kata dia. Tak hanya itu, efek yang ditimbulkan dari nano tersebut adalah glossy atau efek kaca dan efek daun talas. Jac mengatakan, untuk memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, pengerjaan mobil tidak hanya dapat dilakukan di outletnamun bisa juga dipanggil ke rumah (home service). Untuk proses pengerjaan, laminating bisa dilakukan selama delapan jam. Namun kalau kondisi mobil bagus bisa dilakukan selama enam jam. Untuk harga, rata-rata salon mobil mematok Rp2,25 juta untuk mobil ukuran kecil. Mobil sedang bisa mencapai Rp2,75 juta, sedangkan mobil ukuran besar dihargai Rp3,5 juta, dan supercar mencapai Rp5 juta dengan garansi dua tahun. Setelah diproses laminating, ketentuannya, dua hari setelah pengerjaan tidak boleh mencuci mobil dengan sabun atau sampo. Selain itu, perawatan juga harus dilakukan, seperti mengeringkan mobil ketika terkena hujan dan lakukan pengecekan enam bulan sekali. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Cara Jitu dan Murah Hapus Baret-baret di Mobil

Posted: 28 Nov 2015 08:21 AM PST

Sejumlah pemilik mobil pasti pernah mengalami kecelakaan kecil yang menyebabkan body mobil tergores. Biasanya, baret-baret halus pada body mobil merupakan 'oleh-oleh' dari kepadatan lalu lintas. Atau bahkan, baret muncul ketika ada kerikil yang terpental ke badan mobil saat melaju dengan kecepatan tinggi. Tentunya baret akan mengganggu kenyamanan mengemudi Anda. Termasuk soal kepercayaan diri, karena tentu tak elok dipandang mata. Namun rupanya, ada cara mudah untuk menghilangkan baret-baret halus pada body mobil. Apa itu? Dilansir situs resmi Toyota, Rabu 25 November 2015, baret-baret halus pada kendaraan dapat sirna dengan hanya uang Rp500. Namun, bukan koin yang Anda gunakan untuk menghilangkan baret-baret, namun uang itu dapat membeli lotion antinyamuk di warung terdekat. Lotion antinyamuk ini ternyata ampuh mengilangkan goresan yang menganggu pada body mobil Anda. Setelah membeli lotionantinyamuk tadi, segera oleskan pada lokasi lecet yang mengenai body mobil Anda menggunakan jari saja. Setelah itu, tunggulah 15-20 detik dan kemudian basahi permukaannya menggunakan air dan segera keringkan. Agar hasil lebih maksimal, oleskan kembali 'obat' nyamuk tersebut pada daerah yang lecet tadi dan kemudian tunggu 15-20 detik, lalu keringkan dengan lap kanebo. Dan lihat mobil Anda akan kembali mulus. Setelah mobil Anda mulus, mobil bisa langsung dicuci biasa dan dikeringkan dengan cara yang biasa saja. Bagaimana? Sangat mudah serta murah bukan? Selamat mencoba. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Ini yang Harus Diperhatikan Saat Hendak Menyewa Mobil

Posted: 28 Nov 2015 08:21 AM PST

Musim mudik memang masih lama, namun saat ini sudah banyak warga yang tinggal di perkotaan mulai menyiapkan diri untuk pulang kampung. Setiap tahun, warga berbondong-bondong meninggalkan kota menuju rumah orangtua dan sanak saudara mereka yang ada di daerah. Meski jumlah dan kualitas transportasi umum makin ditingkatkan setiap tahunnya, namun tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor. Mudik menggunakan mobil memang menawarkan beberapa keuntungan, salah satunya adalah kita dapat mampir ke tempat-tempat wisata yang ada di sepanjang jalur mudik. Selain menggunakan mobil pribadi, banyak juga pemudik yang mengendarai mobil sewaan, atau biasa disebut dengan mobil rental. Selain bermanfaat bagi mereka yang belum memiliki mobil sendiri, keberadaan mobil rental juga dimanfaatkan oleh mereka yang ingin mudik secara beramai-ramai, namun terkendala dengan ukuran mobil pribadi yang ada di rumah. Namun, seperti yang dilansir dari Toyota Astra, Jumat 5 Juni 2015, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat kita akan menyewa mobil. Yang pertama adalah kita harus memastikan bahwa jasa penyewaan mobil yang didatangi benar-benar terpercaya. Carilah artikel-artikel yang mengulas rental mobil tersebut di internet. Saat ini, ada banyak sekali blog pribadi maupun situs yang kerap menuliskan reviewatau pengalaman pribadi seseorang, ketika menyewa mobil di salah satu rental. Dari penelusuran melalui internet, Anda dapat mengetahui kualitas rental mobil tersebut. Selain riset melalui Internet, Anda sebaiknya juga bertanya pada beberapa kenalan, tentang rental mobil yang hendak Anda kunjungi. Saat Anda sudah menentukan jasa penyewaan mobil mana yang hendak didatangi, pilihlah mobil yang sesuai dengan kebutuhan. Sebelum berangkat ke rental, sebaiknya Anda memastikan dulu berapa orang yang akan pergi mudik. Kelengkapan kendaraan adalah hal yang harus diperhatikan saat menyewa kendaraan. Periksa semua kelengkapan mobil sedetil-detilnya. Kelengkapan mobil itu di antaranya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang masih berlaku, kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di dalam mobil, ban cadangan, serta beberapa alat-alat yang dibutuhkan, jika ada sesuatu yang tidak beres, seperti ketika Anda harus mengganti ban di tengah jalan. Jangan segan-segan untuk memeriksa kondisi fisik mobil saat masih berada di rental, karena hal itu sangat penting. Lihatlah apakah ada goresan atau cacat yang lain. Jangan sampai Anda pulang dari berlibur, lalu terdapat goresan di badan mobil dan tidak tahu apakah goresan itu telah ada sebelum Anda menyewanya atau terbentuk karena kesalahan Anda. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Gunakan Oli Tidak Sesuai Tingkat Kekentalan, Ini Bahayanya

Posted: 28 Nov 2015 08:20 AM PST

Oli merupakan cairan fluida di dalam mesin yang berfungsi melindungi mesin saat bekerja untuk mendukung performa mesin dan menghindari kerusakan saat mesin dijalankan. Oli sangat penting dalam performa sebuah mobil karena akan menjadi pelumas mesin (lubricating). Oli akan meminimalisir gesekan-gesekan yang terjadi antar logam (komponen mesin), sehingga mesin akan bergerak lebih halus. Oli juga berfungsi mencegah terjadinya karat (korosi) pada mesin. Hal ini karena oli akan mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi dengan panas saat terjadi proses pembakaran yang biasanya menyebabkan korosi. Melihat begitu pentingnya fungsi oli bagi mesin seperti yang terpapar di atas, maka menjaga kualitas oli yang digunakan harus dilakukan. Salah satunya, dilihat dari kekentalan oli. Lalu apa efek yang ditimbulkan jika kekentalan oli tak sesuai dengan mesin? Lubricant Technical Advisor Shell Indonesia, Shofwatuzzaki, mengatakan, kekentalan oli dapat mengganggu performa mesin apabila tidak sesuai dengan yang disarankan. "Biasanya, satu mobil itu ada angka yang direkomendasikan dan satu angka yang diperbolehkan, misalnya ada yang bilang mobil ini harus memakai oli SAE 10W-30. Namun untuk cuaca di Indonesia yang tempratur udaranya 20 sampai 30 derajat itu masih boleh memakai yang 20W-50. Tidak apa-apa dipakai tapi ada efeknya," ungkapnya, Kamis 5 November 2015. Tingkat daya tahan oli terhadap suhu biasanya terlihat dari kemasan yang dinyatakan dengan Society of Automotive Engineers(SAE). Bila pada kemasan tertulis SAE 5W-40, artinya oli akan tetap memiliki kekentalan 5 pada suhu rendah, dan akan tetap pada kekentalan 40 pada suhu tinggi. "Efek yang ditimbulkan apabila kekentalan yang digunakan bertambah adalah mobil jadi lebih berat, sedangkan oli yang lebih encer jadi lebih ringan. Apabila terlalu encer jelas akan rusak, terlalu kental juga sama, apabila start awal oli tidak dapat naik ke atas akhirnya akan rusak juga," ujarnya. Tapi masih menurut Shofwatuzzaki, yang paling terpengaruh itu apabila terlalu encer. Jadi kesimpulannya, Anda harus melihat buku pedoman untuk memastikan kekentalan oli yang dibutuhkan mesin Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Tips Ampuh Bersihkan Noda Bandel pada Kaca Mobil

Posted: 28 Nov 2015 08:20 AM PST

Mempunyai mobil yang bersih dan kinclong tentu menjadi idaman semua orang. Namun tak jarang, para pemilik mobil dibuat pusing dengan noda yang membandel pada kaca. Mobil tentu akan terlihat sedap dipandang saat terlihat bersih tanpa noda. Karena itu, para pemilik mobil harus mengetahui tips menjaga kendaraan roda empat dari noda yang membandel terutama pada bagian kaca. Nah, berikut ini beberapa tips yang berhasil VIVA.co.id rangkum dari berbagai sumber. Para pemilik mobil tentu sering dibuat kesal dengan noda yang membandel di bagian kaca. Sebab, hanya dengan bermodal kain basah atau tisu terkadang beberapa noda tak mempan untuk dibersihkan. Untuk mengatasi bercak-bercak membandel pada kaca mobil, Anda dapat menggunakan cairan pembersih cat kuku (kutex) yang biasa dipakai kaum perempuan. Cara ini terbukti efektif terutama untuk bercak getah yang membandel. Caranya, siapkan kain kering yang teksturnya halus. Kemudian, tuangkan sedikit pembersih cat kuku pada kain dan kemudian gosok pada bagian yang ingin dibersihkan dengan hati-hati agar cairan tidak menetes ke bagian lain. Setelah Anda menggosoknya beberapa menit, Anda dapat membersihkan sisa-sisa noda dengan kain baru yang lebih bersih Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Tips Mudah Hadapi Kondisi Jalan yang Berlubang

Posted: 28 Nov 2015 08:19 AM PST

Tak dipungkiri bahwa kondisi jalan berlubang masih banyak ditemukan di jalanan ibu kota. Tak hati-hati, kendaraan Anda akan mengalami kerusakan. Dan, yang lebih parah, keselamatan Anda juga terancam. Sebab, tak jarang, akibat menghindari jalan berlubang, justru mengancam keselamatan sang pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Nah, berikut ini VIVA.co.id merangkum tips sederhana dan mudah menghadapi situasi jalan yang berlubang: 1. Periksa kondisi ban Kondisi ban menjadi hal penting. Pastikan ban dalam kondisi baik. Periksa juga tekanan angin sesuai dengan yang direkomendasikan produsen mobil. 2. Periksa suspensi kendaraan Pastikan suspensi kendaraan masih berfungsi dengan baik. Kondisi shock yang tak baik justru akan membuat komponen kendaraan lainnya menjadi cepat rusak, terutama saat menghantam lubang. 3. Tetap waspada Mengendarai kendaraan tentu dibutuhkan fokus dan kewaspadaan. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kondisi jalan berlubang. Sebisa mungkin hindari jalan berlubang. Namun, harus mempertimbangkan kondisi jalan. Sebab, tak jarang kecelakaan terjadi justru, karena dipicu usaha untuk menghindari jalan berlubang. 4. Perlahan laju kendaraan Jika lubang memang tak mungkin dihindari lagi, sebisa mungkin laju kendaraan diperlambat. Menghantam lubang dengan kecepatan tinggi tentu dapat mengakibatkan kerusakan ban, velg, dan komponen suspensi. 5. Waspada terhadap genangan air Pengendara mobil juga harus mewaspadi genangan air. Sebab, tak menutup kemungkinan, genangan air ini ditimbulkan karena lubang besar Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Riset: Putar Musik Picu Kecelakaan Mobil

Posted: 28 Nov 2015 08:19 AM PST

Sebuah penelitian menyatakan, setengah dari kecelakaan mobil yang melibatkan anak muda karena hilang konsentrasi. Dan beberapa hal yang menyebabkan hilang konsentrasi adalah memutar musik. Dilansir Metro, sebuah video mengejutkan diunggah American Automotive Association (AAA) Foundation for Traffic Safety. Dalam video itu diunggah detik-detik sebelum kecelakaan menimpa beberapa korban. Dan berbekal rekaman tersebut, data mengejutkan berhasil dikumpulkan. Ternyata, beberapa penyebab kecelakaan ini disebabkan hilang konsentrasi karena memutar musik hingga bersolek saat berkendara. Penelitian ini menggunakan lebih dari 1.700 video kecelakaan. Dan hasilnya, 58 persen kecelakaan dikarenakan adanya gangguan dan hilang konsentrasi saat mengemudi. Menurut Chief Executive Officer AAA Foundation for Traffic Safety, Peter Kissinger, dengan adanya kecelakaan yang terekam kamera video ini diharapkan kesadaran para pengemudi untuk selalu konsentrasi dapat tumbuh Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Cara Praktis Periksa 'Immobilizer' Mobil yang Ngadat

Posted: 28 Nov 2015 08:18 AM PST

Immobilizer merupakan salah satu teknologi anti pencurian mobil yang canggih, dan sudah banyak mobil modern yang dilengkapi dengan fitur ini. Dilansir dari Toyota Astra, Senin, 15 Juni 2015, meski bisa dikatakan sebagai fitur canggih, immobilizer masih bisa mengalami masalah atau gangguan. Salah satunya adalah tak merespons perintah Anda, sehingga mobil tak bisa dinyalakan mesinnya. Lalu, apa yang harus dilakukan? Sebenarnya, Anda tak perlu panik menghadapi situasi ini, karena masalah teknis semacam ini bisa ditangani dengan mudah. Ada beberapa kondisi yang kemungkinan bisa menyebabkan mobil ber-immobilizer tak mau menyala, walau sudah memakai kunci asli. Meski gangguan ini jarang sekali terjadi, namun interferensi gelombang dari pemancar radio di sekitar Anda kadang bisa mengganggu pengenalan kode kunci oleh sensor. Hal ini lebih sering dialami oleh mobil dengan teknologi keyless smart key. Penyebabnya karena jarak antara kunci dan sensor lebih jauh dari kunci yang diletakkan di soket kontak. Alhasil, gangguan radio jadi lebih mudah memengaruhi sinyal. Apabila gangguan semacam ini dialami oleh Anda, jangan merasa panik dulu. Cobalah menempelkan kunci ke bawah dasbor, karena di situlah biasanya sensor penerima gelombang berada. Apabila tak berhasil juga, coba letakkan kunci di sejumlah titik dalam mobil. Bahkan, pada beberapa model mobil, ada yang menempatkan penerima sinyal kode di bagian bagasinya. Jadi, coba beberapa titik dulu untuk menemukan sensornya. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Mobil Diesel vs Bensin, Lebih Bagus Mana?

Posted: 28 Nov 2015 08:17 AM PST

Dihadapkan keputusan untuk memilih mobil baru maupun bekas berbahan bakar solar dan bensin terkadang memang cukup menyulitkan. Sebab, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk mencari jawabannya, Anda harus mencermati perbedaan serta keunggulan kedua mesin tersebut. Namun, semuanya tentu kembali ke kebutuhan Anda. Seperti dilansir situs resmi Toyota, jika tidak terlalu memperhatikan aspek kenyamanan, tren, dan penampilan, maka mobil bermesin diesel adalah pilihan yang tepat, terlebih jika digunakan untuk armada operasional usaha. Tetapi sebaliknya, bila ingin mendapatkan kenyamanan gaya, serta akselerasi yang cepat, pilihannya tentu adalah kendaraan bermesin bensin. Meski demikian, keduanya tentu juga memiliki kekurangan. Berikut kami jabarkan kelebihan dan kekurangan mobil bermesin diesel dan bensin: Kelebihan mobil diesel 1. Untuk jarak tempuh yang jauh hanya membutuhkan sedikit konsumsi bahan bakar, sehingga lebih efesien. 2. Secara umum, mesin diesel memberikan torsi bawah lebih besar dan berguna untuk pengendara di jalan off road. 3. Saat berkendara di bawah siraman hujan lebat, atau melintas di kondisi jalanan yang banjir, tidak perlu takut. Sebab, ruang mesin diesel tidak komponen eletrikal seperti distributor atau kabel busi. 4. Bila rasio mesin bensin dibatasai oleh tekanan bensin dan udara, pada mesin diesel tidak dibatasi karena yang dikompres hanyalah udara. Semakin tinggi kompresi mesin diesel, maka tenaga akan bertambah dan sistem kerja mesin makin efisien. 5. Mesin diesel dikenal bandel. Bila dirawat dengan benar, daya tahannya lebih lama daripada mesin bensin. Kelemahan mobil diesel 1. Satu kelemahan yang paling dirasakan mobil diesel adalah suara mesin yang lebih berisik dibanding mesin bensin. 2. Injektor pada mesin diesel jika tercampur dengan air atau jenis partikel lainnya akan mudah bermasalah. 3. Untuk akselerasi, mesinnya memiliki respon lebih lambat dibandingkan mesin bensin. Namun kini, pabrikan sudah banyak mengaplikasi turbocharger untuk memperoleh tenaga spontan. 4. Beban pajak kendaraan bermotor diesel lebih tinggi dibandingkan mesin bensin. Karena, kebanyakan cc mesinnya lebih besar dengan rata-rata 2.000 cc ke atas. 5. Harga mobil diesel kondisi baru biasanya lebih mahal dibanding mesin bensin. Mobil diesel juga memiliki tingkat polusi cukup tinggi. Kelebihan mobil bensin 1. Akselerasi mesin jauh lebih responsif dan tingkat polusi lebih rendah. 2. Suara saat mesin dihidupkan hingga berakselerasi terdengar lebih halus. 3. Spesifikasi teknis mesin mudah dipahami sehingga dapat dengan mudah mengetahui gejala di komponen mesin jika terjadi kerusakan. 4. Pilihan mobil berbahan bakar bensin relatif banyak. Kelemahan mobil bensin 1. Biasanya torsi maksimal mampu diperoleh pada tingkat putaran mesin tinggi. 2. Mesin bensin lebih rentan terhadap air atau banjir, karena banyak komponen kelistrikan, busi, dan ECU. 3. Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar, ini menjadi berbahaya jika terdapat kebocoran pada selang bensin dan tangki bahan bakar. 4. Untuk beberapa tipe mobil tertentu, haruskan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi di atas 91. Jika memakai di bawah 91, akan mengalami gejala knocking dari mesin yang berdampak menurunnya performa mesin Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak

Tips Aman Terobos Banjir

Posted: 28 Nov 2015 08:17 AM PST

Memasuki musim penghujan sering membuat jalan tergenang air. Bila kedalaman air masih bisa terjangkau mobil, Anda sebaiknya berhati-hati bila memutuskan untuk melewatinya. Jika salah langkah, tak ayal Anda bisa terjebak dan lebih parah lagi mobil jadi rusak. Untuk mencegah hal tersebut, ada baiknya jika Anda mengikuti tips aman melewati banjir berikut ini: Perhatikan barikade Jalan yang tergenang air biasanya akan diberi pembatas berupa barikade. Hal ini untuk memperingatkan pengendara agar tidak melintas begitu saja. Karena itu, jangan pernah mengacuhkan barikade ini. Perhatikan baik-baik batasan di mana air masih menggenang. Di Jakarta, biasanya barikade dilakukan warga di sekitar lokasi banjir. Barikade ini bisa berupa ranting atau benda-benda apa pun yang akan menghalangi lintasan kendaraan. Perkirakan kedalaman air Bila mobil di depan Anda sudah lebih dulu melewati genangan air, perkirakan kedalamannya. Apakah mobil Anda bisa melewatinya? Bila tidak, ada baiknya kalau Anda mengambil jalur alternatif. Demi mencegah kerusakan mesin karena terlalu banyak terkena air, batas aman yang bisa diambil adalah setengah dari diameter ban mobil Anda. Perlahan Ketika mengendarai genangan, tak usah terburu-buru. Perlahan saja, karena Anda tak bisa melihat apa yang ada di bawah genangan itu. Bisa saja ada lubang atau batu pengganjal yang malah merusak kendaraan Anda. Dan, yang lebih penting lagi, berkendaralah dengan putaran mobil stabil ketika melewati genangan itu. Hindari listrik Angin dan hujan jadi perpaduan sempurna untuk merubuhkan kabel listrik. Perhatikan apakah di depan ada tiang listrik yang roboh. Arus listrik sangat berbahaya tak hanya bagi mobil, tapi bagi jiwa Anda. Perhatikan benda hanyut Banjir sering menyimpan benda-benda asing. Ini yang harus Anda waspadai, jangan sampai benda-benda itu menyangkut di mesin kendaraan. Tes rem Saat Anda akhirnya melewati banjir itu, sekarang saatnya tes rem. Dalam kecepatan rendah, coba injak rem Anda. Bila Anda tak berhenti, berarti rem Anda rusak karena air banjir tadi. Keringkan secara sabar dan perlahan. Caranya dengan menekan pedal rem dengan kaki kiri, namun tetap pertahankan kecepatan dengan kaki kanan Anda. Jangan restart mesin Bila mobil Anda mogok karena terendam air dengan kedalaman yang cukup tinggi, jangan mencoba menghidupkan mesin. Kemungkinan dalam blok mesin sudah menyelinap air yang bisa membuat kerusakan lebih parah. Komunikasi Hal terburuk yang bisa terjadi adalah Anda benar-benar terjebak dalam banjir. Kalau ini sampai terjadi, jangan panik. Keluar lewat jendela dan segera mencari tempat yang lebih aman. Segera hubungi petugas berwenang untuk menyelamatkan Anda. Maka itu, pastikan telepon genggam Anda selalu bisa digunakan. Komunikasi sangat penting dalam keadaan seperti ini. Penyewaan Mobil Pontianaksewa mobil pontianak
You are subscribed to email updates from b Yasir Kurniawan 2.
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.
Email delivery powered by Google
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States

Sabtu, 28 November 2015

AMK Shah Alam

AMK Shah Alam


Posted: 28 Nov 2015 12:56 AM PST

Isnin, 23 November 2015

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Defying the Islamic State and other stories of courage from journalism’s front lines

Posted: 23 Nov 2015 04:03 PM PST

Washington Post

Reporters and editors who face enormous risks in Syria, Ethiopia, Paraguay and Malaysia are honored.

RECENTLY THE Islamic State in Raqqa sent an ominous message to an exiled Syrian journalist. Tell us who is filing covertly from the occupied city, the terrorists warned, or we will execute your father. The editor refused to name names. His father was shot to death.

We heard this story last week from AbdAlaziz Alhamza, who works for the same journalism collective as the grieving editor: Raqqa is Being Slaughtered Silently. With a dozen reporters still filing from Raqqa, risking their lives every day, Raqqa is Being Slaughtered Silently is one of the few sources of independent news from inside its terrorized land of lashings, slavery, beheadings and crucifixions.

The collective is one of four 2015 International Press Freedom awardees who will be honored by the Committee to Protect Journalists in New York City Tuesday. They reflect both the lengths dictators will go to silence free speech – and the creativity and almost unimaginable courage that journalists summon in response.

In addition to the online collective of mostly anonymous Syrian reporters, the honorees include a Malaysian cartoonist, Zulkiflee Anwar Ulhaque, known by his pen name, Zunar, whose work appears only online because the government allows no newspaper to carry his work; the Zone 9 bloggers, an Ethio­pian collective that came together as their government decimated the independent press; and Cándido Figueredo Ruíz , a Paraguayan journalist who shines a light on drug cartels and the corruption they engender. A reporter for ABC Color, one of his country’s largest newspapers, Mr. Figueredo holds perhaps the most traditional job among the winners. But there is nothing conventional about his bravery: He has been shot at numerous times, and now lives under constant police guard, as does his wife.

Mr. Zunar, 53, will return to Malaysia to face a December court date on charges of sedition that could lead to a prison sentence of 43 years. The Ethio­pian bloggers too have been imprisoned and still have judicial proceedings hanging over them. Why go back, we asked Mr. Zunar?

“We do it for reform,” he told us during a visit to The Post. “We have been governed by the same ruling party for 60 years. Corruption is huge. There are so many injustices. . . . I know it is an uphill battle. I’m not sure when it will end, or will I see the change in my lifetime. It’s like an endless marathon, but as long as I’m on the track I’m the winner.”

Mr. Zunar shared with us the cartoon he planned to post later that day: a drawing of President Obama, who traveled to Malaysia on Friday, stretching his arm around a prison full of political dissidents to shake hands with the Malaysian leader he has praised and golfed with, Najib Razak. For those of us who can take our freedoms for granted, the cartoon held a useful message: We should never forget the political prisoners, like Malaysia’s opposition leader Anwar Ibrahim, nor the journalists like Mr. Zunar and his co-winners who bravely take up the cause of freedom. “One of the great supports is to know I’m not alone,” Mr. Figueredo said.

Behind bars : Muslim democrats must lead the Umma in a turbulent world

Posted: 22 Nov 2015 11:42 PM PST

*Opening address by Datuk Seri Anwar Ibrahim, convener and co-founder of the World Forum for Muslim Democrats, at its Second International Conference in Jakarta, Indonesia on 23rd November, 2015. The speech was delivered by Nurul Izzah Anwar, Malaysia's Member of Parliament, Vice President of KEADILAN

Friends, fellow democrats, distinguished guests, ladies and gentlemen. Assalamualaikum wbt & Selamat Siang.
 
First, let me extend a warm welcome to all our participants and delegates to this conference – the second international conference of the World Forum for Muslim Democrats.
 
I remain gratified by the support of Sasakawa; the Habibie Center and SETA for allowing the articulation of the vision first formulated to unite Muslims in the pursuit of democratic reforms. Specifically, I must express my personal appreciation for this endeavor through the enthusiastic support and consideration by Former Presidents BJ Habibie, Abdullah Gul and Dr Rashid Ghannouchi.
 
More than three years ago, in March 2012, I was in Dubai at a conference presenting the changing political landscape in the Muslim world when the idea of this forum took shape.
When I used that phrase – changing political landscape, back then, it indeed reflected the turbulent times we were in. However, now with the benefit of hindsight, it did not anticipate the pace of the change, nor its intensity and ramifications.
 
The Arab Spring was still unfolding with Tunisia blazing the democracy trail, after successfully deposing Ben Ali, just 13 months before that. But hardly a year later, Bashar al-Assad warned protesters of consequences of "working with foreign elements to undermine his regime."
 
Soon after, the first of a series of murderous attacks by the Assad regime on its own people unfolded in the city of Homs. Two weeks before I delivered that keynote address in Dubai, Ali Abdullah Saleh stepped down. Two months later, Mohammed Morsi won the first round of the presidential elections in Egypt and the day after, Assad ordered another round of massacre in Houla.
 
On June 24, 2012, the election commission officially announced that Morsi had won the presidential runoff. It was a narrow margin of 51.7 percent of the vote versus 48.3 for the contender.
 
By July, the international world finally realised that a full blown civil war in Syria was underway. Over 200,000 Syrian refugees had fled the country.

 
On 9/11 that year, the American diplomatic mission at Benghazi, in Libya, was attacked killing U.S. Ambassador Christopher Stevens.
 
Sometime in November, Morsi changed the state constitution to empower the president to "protect" the nation and to legislate without judicial oversight. Eight months later, he was deposed in a military coup d'état.
 
In the early part of last year, ISIL emerged as the "Kraken"[1] seemingly out of nowhere to capitalise on the conflict in Syria and Iraq, the instability in the Middle East and the power vacuum created by the Sunni/Shia strife in the region. The rest, as they say, is history.
 
Lessons of history
 
Indeed, I have taken some time to recount these events because I believe in the powerful lessons of history – if we have the humility and the conviction to learn from them.
 
T.S. Eliot tells us that history can be freedom but then immediately reminds us that history can also be servitude. That, I suppose, is a question of which side of history we choose to be on.
 
Yes, it is true. Today, ISIS?/ISIL? is making headlines committing acts of terror, violence and barbarism not just within the Middle East but also in Europe and elsewhere. Together with al-Shabab, Boko Haram, al-Qaeda, and other terrorist organisations, they are vying for media attention and what they believe to be the adulation and admiration of young minds. We know on which side of history they will be remembered for.
 
I might speak from a prison cell in Malaysia, having been unjustly denied of my freedom, but that does not present an obstacle to the deep sadness and outrage anyone must feel upon hearing of such heinous and despicable acts – most recently in Paris, preceded by Beirut then Turkey.
 
These despicable acts of savage and wanton killing of innocent civilians including women and young persons deserve our unreserved condemnation. We must join hands with all like-minded forces, eschewing all parochial boundaries of race and religion, in one resolute message – that such premeditated and cruel killing is simply not acceptable.
 
Today, we are on the cusp of that wave of a sea change by which future generations will judge us. The forum for Muslim democrats will be tested here.
 
Did the rest of the Muslim world just fold its arms in resignation as the newly minted democracies and newly liberated societies in Egypt, Libya, in Iraq crumbled under the weight of the machinations of the deep state?
 
It appears that the Hegelian cycle of history does ring true. Monolithic regimes built on totalitarian foundations and dictatorial use of power will not give up their culture of repression, oppression and violence even in the face of widespread protests of the people for change.
 
They may cave in for a while. But without the full conviction of the people and the establishment of democratic institutions, they will return with a vengeance.
 
Spring may revert to winter because there are always counter-revolutionary forces at work to turn the clock back and restore the power and glory enjoyed for so long.
 
The brutal mayhem and bloody reprisals unleashed on the people will serve as chilling reminders of the desperation and savagery of tyrants and autocrats who refuse to give up power.
 
Muslim democrats must not allow the deep state or the terrorists to continue hijacking the course of history. We must chart a new course. In this new narrative, there will be zero tolerance for them.
 
We must make it clear that the actions of these killers can never be jihad. This is corruption of Islam of the most vulgar and savage kind. They don the cloak of religiosity and claim they are doing this for Islam and the umma but what they really seek is worldly gain and political power.
 
A such, we must reiterate our condemnation on the dastardly/barbarous acts of the fanatical few – and ISIS/ ISIL as the war menace to a civilized world.
 
Our resolve and struggle for reform – democracy and justice are unequivocal and unabated. It's a bold intiative – to determine the narrative; that freedom and justice; that democracy and the rule of law are rightfully the Muslim agenda.
 
Imperatives for the Muslim Umma
 
In this ever more turbulent world, what we need is to keep our focus on what is best for the Umma.
 
We must be clear on the fundamentals of governance – characteristics in determining the legitimacy of a regime. The main predicament or malaise of the ummah is the inability to participate in the process of determining who represents them. This is at the core of the problem.
 
So, we must strive for a humane economy and a clean and caring government. We need to strike a balance between free enterprise and the demands of social justice. We need constitutional guarantees for our fundamental liberties, good governance and an independent judiciary.
 
How are we treating our women and children, the old and the infirm? We demand rights for Muslims in non-Muslim majority countries but what is our record and position when it comes to protecting the rights of minorities in Muslim countries?
 
We must strive to stamp out bigotry and intolerance within ourselves. Islamophobia begins at home. Sunni Muslims fear Shia Muslims and Shia Muslims fear Sunni Muslims. And within the different denominations, sub-denominations harbour mutual suspicion.
 
We need to go through a rebirth. This implies reform and renewal. We need to boldly go on the path where the maqasid al-Shari'a will guide us.
 
The demands of islah would also warrant that interpretation of Islamic law be re-examined not just in the light of the historical experience of Muslims under colonial rule but taking into account the maqasid. There is a need to reemphasize the true, peaceful and pluralistic nature of Islam.
 
The forum must endeavor to encourage Muslim intellectuals and masses to return to the primacy of the Islamic message of freedom and rahmatan lil 'alamin.
 
This is also in line with a very healthy growing trend among Muslim scholars to go deeper into the area of civilizational dialogue. The importance of interfaith programs cannot be overemphasized.
 
Economic empowerment is essential. Among the two billion plus Muslims, more than half are living below the poverty line. This kind of economic marginalization breeds devastating socio-economic consequences.
 
The very idea of al-adalatul ijtama'iyya is at stake. Where is the social justice enjoined by the Qur'an and the Sunna? What has become of the Islamic imperatives on health care, education, housing and employment?
 
The outrageous inequities that plague the Muslim world will persist and get even worse if there is no collective and concerted effort. The Muslim nations that are better off must lead this venture armed with a clear and firm resolve to those who are not so fortunate.
We cannot be mere bystanders??
 
The greatest tragedy is that other Muslim nations tend to be mere bystanders in this theatre of mayhem and killing. And because of this, the stark reality is that the future of these nations lies not in the hands of the Arab and Muslim world but in the United States of America and Europe. In spite of the immense wealth in oil and other resources, they choose to hibernate in pathetic indifference while some are themselves in utter disarray.
 
Is it because it is not happening to us directly that we tell ourselves that it doesn't really concern us?
 
Martin Luther King, Jr. reminds us that "Injustice anywhere is a threat to justice everywhere. We are caught in an inescapable network of mutuality, tied in a single garment of destiny. Whatever affects one directly, affects all indirectly."
 
What we need is less looking at others and more at ourselves. Ask one fundamental question: Why do Muslim refugees prefer to seek asylum in the European countries rather than in the Middle East or in other Muslim countries elsewhere?
 
What does it say about the state of the Muslim world when the most trampled, most disadvantaged and the least fortunate of its umma, prefer to seek shelter in countries such as Germany, Sweden, Hungary, and exceptionally, Turkey?
 
We, therefore, need to look into our moral compass and ask where the arrow is pointing.
 
The issue of legitimacy in government is an overarching problem in the Muslim world. Despite decades of independence, we are still grappling with the fundamental questions of democracy, the rule of law, justice and human dignity. The powers that be are too preoccupied with staying in power to bother about political legitimacy.
 
Forging ahead with the Maqasid
 
Based on the maqasid al-Shari'a, there are sufficient imperatives for Muslim leaders to get on with the task of establishing the institutions of governance for justice, democracy and human rights. That is the way forward for the resurgence of the Umma.
 
Social justice must be a priority and Muslim societies being among the poorest in the world, must address poverty. Poverty is to be eliminated and education be made a birth right.
 
To talk of an Islamic resurgence without freedom of speech, or freedom from arbitrary arrest is pointless. To my mind, Islamic resurgence is about ensuring the rule of law, clean government, social justice, and cultural empowerment where women are not treated as second-class citizens or regarded as mere chattels and minorities are not marginalized.
 
It is a trying period ahead for the Muslim world and the road to recovery and strength is long and winding. The greatest challenges facing the umma is not the West or Europe but from within. Tajdid and islah must emanate from ?within ?ourselves.
 
Conclusion
 
A revolution may happen overnight but the transition to democracy requires sustained efforts, collective will and steely resolution to let it take its course. Or else, the reversion may lead to situation even worse than the one it had attempted to replace.
 
In this part of the world, we can see that the experience of Indonesia shows that the first cycle of transformation set in motion. Civil liberties are now guaranteed and basic institutions of civil society flourish.
 
Elections are generally free and fair as well as transparent. There are institutions in place to ensure the existence of an effective check and balance against executive powers, the protection of fundamental liberties, the rule of law and an independent judiciary.
 

And following a free and democratic elections – the issue of democratic accountability; inequality; quality of education; and the move to address endemic corruption are allowed to effectively surface. Such is our hope and remain future challenges for Indonesia, Turkey, even Malaysia. Muslim leaders certainly should not be known for amassing personal wealth but for propagating Rahmatan Lil Alamin.

Finally ?, allow me to ?thank all friends for their sense of comradeship – sympathy and support? in supporting this vision during my forced hiatus. Inshaa Allah, I shall soon return.
?
Let me part with a quote from a 17th century English poet[2] who, too, had the honour of going in and out of prison for his beliefs:

"Stone walls do not a prison make,
Nor iron bars a cage;
Minds innocent and quiet take
That for an hermitage;
If I have freedom in my love
And in my soul am free,
Angels alone, that soar above,
Enjoy such liberty."

I end with a reminder that continued repression by ruthless dictators and autocrats – are incubators for fanatics. In the absence of hope of reform or peaceful regime change – their only option is to promise Heaven by blowing themselves.

The barbarous few terrorists aim to create fear and perhaps to provoke similar retaliatory actions of hate. It is imperative we ensure that they fail to do so.

We must remember that they do not speak for or represent the overwhelming majority of peace-loving human beings. The barbarous few cannot be allowed to hijack Islam.

Democrats worldwide, it is time to unite.

—————————————————————————————————
[1] A monster in Greek mythology emerging from deep in the war of the Titans.
[2] Richard Lovelace, To Althea, from Prison

 

 

Obama kepada Najib: Bebaskan Anwar

Posted: 22 Nov 2015 10:10 PM PST

Malaysiakini

ULASAN l Saya dengar daripada lima orang – rakyat Malaysia dan juga rakyat Amerika Syarikat serta mereka yang dalam kedudukan untuk tahu, bahawa pada pertemuannya dengan Datuk Seri Najib Razak pada 20 November lalu, Presiden Barack Obama menggesa perdana menteri Malaysia untuk membebaskan Datuk Seri Anwar Ibrahim dari penjara.

Permintaan itu dilaporkan atas dasar kemanusiaan, kerana kesihatan Anwar yang semakin merosot. Bagiamanapun pendirian kerajaan Amerika adalah bahawa perbicaraan Anwar adalah pincang dan bermotifkan politik, dan bahawa Anwar adalah tahanan politik.

Seorang sumber memberitahu saya bahawa jawapan Najib adalah beliau terpaksa mematuhi sistem undang-undang Malaysia. Bagi saya, ia adalah ironis bahawa Najib mahu bersembunyi di sebalik sistem undang-undang Malaysia, sedangkan dirinya sendiri tidak teragak-agak untuk menggunakan dan menyalahgunakannya untuk kepentingan politik peribadi.

Dan ia bukan hanya digunakan ke atas pembangkang sahaja lagi. Sekarang Najib menggunakannya terhadap pengkritik dalam parti sendiri, dan juga penyiasat yang semakin hampir menemui kebenaran.

Banyak yang telah berlaku sejak permainan golf terkenal pada Disember lalu. Bermula dengan Anwar yang dadapati bersalah pada Februari lalu, muka depan utama akhbar New York Times memperincikan semua dakwaan rasuah sekitar Najib dan keluarganya.

Poortal Sarawak Report pula mendedahkan lebih banyak dokumen mengenai 1MDB dan berbilion-bilion ringgit yang hilang. Semua laporan 1MDB adalah sangat rumit dan sukar difahami. Tetapi The Wall Street Journal kemudiannya menerbitkan sebuah artikel yang semua orang boleh faham. Sebanyak AS$700 juta (RM2.6 bilion) didakwa berakhir di akaun bank peribadi Najib, dan berminggu-minggu, beliau tidak dapat menjelaskan bagaimana wang itu berada di akaunnnya.

Dan kemudian, secara tiba-tiba, sebahagian besar wang didakwa dibawa keluar negara lagi – tetapi tiada siapa yang tahu di mana, dan Najib tidak bercakap. Semua orang dapat memahami cerita ini – anda tidak perlu mempunyai MBA dalam kewangan antarabangsa. Kemudian New York Times melaporkan bahawa Najib dan keluarganya sedang disiasat oleh Biro Penyiasatan Persekutuan (FBI) di bawah Inisiatif Pemulihan Aset Kleptokrasi. Apa punya nama!

Bagihak-hak asasi manusia dan demokrasi, tindakan keras Najib ke atas pembangkang telah dilaporkan secara meluas oleh media barat. Pemerhati Hak Asasi Manusia baru-baru ini mengeluarkan laporan 151 muka surat berhubung “suasana ketakutan” yang dicipta oleh Najib. Tak pernah sebelum ini – 151 muka surat! Kemudian ada kumpulan Bangsa-Bangsa Bersatu yang baru-baru ini menggesa pembebasan Anwar.

Obama adalah seorang peguam. Beliau sedar bahawa keterangan dan bukti adalah mencukupi dan Najib bukanlah manusia seperti yang difikirkannya. Seperti yang saya katakan sebelum ini, Obama bukannya satu-satunya pemimpin dunia yang percaya dengan retorik pembaharuan Najib.

Tetapi apabila meletakkan semuanya bersama, dan dengan berita-berita tahun ini, ia mencapai tahap di mana Obama akhirnya mengiktiraf realiti mengenai Malaysia dan Najib.

————————————————————————————————-

JOHN MALOTT adalah bekas duta Amerika Syarikat ke Malaysia.

Ahad, 22 November 2015

AMK Shah Alam

AMK Shah Alam


Posted: 22 Nov 2015 04:19 AM PST

Posted: 21 Nov 2015 04:17 PM PST

Selasa, 17 November 2015

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Behind bars : Statement on attacks in Paris

Posted: 17 Nov 2015 12:21 AM PST

The following is a statement by Datuk Seri Anwar Ibrahim issued through his lawyers in respect of the recent terrorist attacks in Paris. The statement is issued by him in his capacity as Chairman of the World Forum for Muslim Democrats.

“I extend my deepest condolences to the President and people of France and in particular the families and friends of those killed in the recent terrorist attacks in Paris. Although I speak from a prison cell in Malaysia, having been unjustly denied of my freedom, that does not present an obstacle to the deep sadness and outrage anyone must feel upon hearing of such heinous and despicable acts.
These despicable acts of savage and wanton killing of innocent civilians including women and young persons deserve our unreserved condemnation.  We must join hands with all like minded forces, eschewing all parochial boundaries of race and religion, in one resolute message – that such premeditated and cruel killing is simply not acceptable.
The small group of terrorists did not act alone and those responsible for planning this crime must be brought to justice.
Their objectives were to create fear and perhaps to provoke similar retaliatory actions of hate. It is imperative we ensure that they fail to do so.
We must remember that they do not speak for or represent the overwhelming majority of peace-loving human beings.
Anwar Ibrahim”

R Sivarasa - Ahli Parlimen Subang

R Sivarasa - Ahli Parlimen Subang


Anwar Ibrahim's Health.

Posted: 16 Nov 2015 03:42 AM PST

MEDIA STATEMENT BY SIVARASA RASIAH, MEMBER OF PARLIAMENT FOR SUBANG ( PARTI KEADILAN RAKYAT ) AND LAWYER FOR ANWAR IBRAHIM – 16th November 2015

HEALTH MINISTRY’S STATEMENT ON ANWAR’S HEALTH IS STATING FALSE FACTS

The recent statement by the Health Ministry on Datuk Seri Anwar Ibrahim’s (DSAI) health issued by an unknown official and reported by Bernama on 6th November 2015 contains some serious misrepresentations which need correction.

The Ministry statement starts by asserting that DSAI’s shoulder injury was sustained prior to his detention.  No one has ever contended otherwise. DSAI did suffer his injury about two years prior to his detention and has been managing it with conservative treatment being physiotherapy, analgesics and supplements.  What we have been saying is that the injury was worsened by the terrible conditions he was made to endure during the first three weeks of this detention and his pain and discomfort is persistent up to date because of denial of recommended regular and intensive physiotherapy.

The Ministry statement then gives the false impression that a panel of doctors had recommended “exercises” which would be taught by a physiotherapist and to be performed daily in prison by the patient followed by a regular review and that this “was a standard therapy”.
The statement then suggests that the doctors had never recommended intensive physiotherapy.  These are shocking, irresponsible and false statements. They are contradicted completely, firstly, by the written reports provided by the panel of doctors who saw DSAI in February and, secondly, by the kind of treatment provided by them to DSAI when he was finally admitted in HKL in June and in July for about 4-5 days each time.

The  report dated 10.7.2015 by Dr Arshad bin Puji ( Sports Physician from HKL ) confirms that prior to detention, DSAI opted for “conservative treatment such as physiotherapy with physical and electrical modalities, and analgesia to control the pain”.  He confirms that whilst being hospitalized ( in June and July ), DSAI underwent “serial physiotherapy sessions consisting of physical modalities, electrical modalities, functional modalities, and taping application”. In simple language, DSAI underwent daily intensive physiotherapy sessions in hospital from which he experienced a favourable outcome. Dr Arshad concluded his report by saying “ At present, conservative management is the most suitable medical management for his right shoulder problems”.

Another comprehensive report  given by Dato Dr Fazir bin Mohamad, Senior Consultant Orthopaedic Surgeon, HKL dated 13th July 2015 was also  written after DSAI’s second hospitalization.
His report starts by saying that he and other doctors examined DSAI in prison on 24th February 2015.  He says that after diagnosing the injury as “Chronic Rotator Cuff Injury”, prescribed treatments were physiotherapy to gain back motion, analgesics, and ointment and plasters.  Regrettably such physiotherapy although prescribed by the doctors was denied to DSAI because of Datuk Dr Jeyaindran Sinnadurai until he was hospitalized in June.

Dato Dr Fazir then confirms that after DSAI was hospitalized in HKL from 2nd to 5th June, he was “given a daily physiotherapy and he responded positively with the treatement until he was discharged on 5th June 2015”.
Dr Fazir then says after a review on 25th June 2015 in prison, DSAI was hospitalized again in HKL on 7th July “continue his physiotherapy treatment while in the ward”.  DSAI did receive daily intensive physiotherapy again from which he received much benefit.

The dishonesty in the Ministry statement that intensive physiotherapy was not recommended is clear. The orthopedic doctors  have recommended physio from the outset and did in fact provide daily and intensive physio to DSAI during his brief hospitalizations.

We hold Datuk Dr Jeyaindran Sinnadurai, the head of the panel of doctors managing DSAI’s health, totally responsible for overriding the recommendations of the orthopedic specialists and denying DSAI regular and intensive physiotherapy from March until now.  All that has been done is that a physiotherapist has been sent to Sg Buloh prison 10 times to date to guide DSAI in doing some instructions in exercises for his shoulder as well as ultrasound treatment. This is wholly inadequate compared to the type of physiotherapy provided during his hospitalization which gave DSAI considerable benefit.
Independent orthopedic specialists have also concurred with the HKL doctors and said that “ daily intensive and appropriate physiotherapy will prevent rapid deterioration of the muscles of the torn tendons”.

The issue therefore is NOT about what surgical options are suitable for DSAI as is also falsely claimed in the Ministry statement.

The real issue is why is intensive physiotherapy which was provided during DSAI’s hospitalization as recommended by the orthopedic specialists being denied to him up to now, causing him much pain and discomfort and endangering his long term health.  Such denial constitutes a form of torture contrary to international law and human rights norms.

We demand that DSAI be taken to either hospitalized or be taken to hospital at least three times a week to receive this treatment. This was done during his earlier detention in 1998 to 2004 and there is no excuse for denying it to him now. 

It has also been recently promised in Parliament by Dato Zahid Hamidi in reply to YB Nurul Izzah; regrettably no treatment at all has been provided since that statement by Zahid ten days ago.
We ask the Health Ministry to remain professional and independent on this issue and also to be accountable for the statements that they make by naming the official making the statement in future.
16th November 2015

Sivarasa Rasiah
Member of Parliament for Subang and lawyer for Anwar Ibrahim.

Isnin, 16 November 2015

AMK Shah Alam

AMK Shah Alam


Posted: 16 Nov 2015 06:55 AM PST

Rabu, 11 November 2015

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Crackdown Intensifies on Eve of Summits

Posted: 11 Nov 2015 04:41 PM PST

Human Rights Watch

(Washington, DC) – Malaysian authorities have brought new criminal charges against critics of the government and are showing no signs of easing this year's intensifying crackdown on free expression, Human Rights Watch said today. Malaysia, currently the chair of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), the East Asia Summit, and a member of the United Nations Security Council, will host several high-profile summits next week involving the leaders of ASEAN, as well as United States President Barack Obama and Japanese Prime Minister Shinzo Abe, among other leaders.

"The Malaysian government has revealed itself as petty, vindictive, and brittle when thrust into the limelight on the eve of important state visits," said John Sifton, Asia advocacy director at Human Rights Watch. "Going after activists, journalists, and opposition leaders are not the actions of a confident government committed to promoting respect for human rights, and visiting leaders need to say so."

On October 27, 2015, Human Rights Watch issued a 140-page report on the intensifying repression in Malaysia, outlining a long series of legal cases against critics of the government, from opposition leaders to cartoonists.

Since mid-October, Malaysian authorities have charged two opposition members of parliament, an opposition activist, and two rally organizers with criminal offenses for exercising their free speech rights. They have also threatened criminal charges against other critical voices and raided the offices of two online news portals reporting on corruption investigations.

These cases cast a chill on civil society and critical reporting by the media, and should top the agenda of bilateral concerns with Malaysian officials. The recent actions include:

  • The authorities charged opposition Members of Parliament Rasiah Sivarasa and Ng Wei Aik with sedition, the latest in a string of opposition politicians charged under the outdated and draconian Sedition Act – at least five others are currently awaiting trial. Sivarasa was charged with sedition on October 20 for a statement he made at a March 2015 rally criticizing the sodomy conviction of former opposition leader Anwar Ibrahim. Aik was charged on November 6 for a similar statement made at a rally in February 2015. If convicted and fined more than 2000 Malaysian ringgit (US$455.89), or sentenced to more than one year in prison, these parliamentarians would be discharged from office and disqualified from taking part in politics for five years after their term ends;
  • Police detained activist Khalid Ismath and charged him with three counts of sedition and 11 counts of violating the Communications and Multimedia Act for social media posts that the government alleges are insulting to the sultan of Johor. He was denied bail for more than three weeks. The government responded to opposition Parliamentarian Hanipa Maidan's criticism of the attorney general for opposing bail for Ismath by opening a sedition investigation of Maidan;
  • The authorities criminally charged Maria Chin Abdullah, chair of the Coalition for Free and Fair Elections (Bersih), and Jannie Lasimbang, vice-chair of Bersih Sabah, with failing to give the police 10 days' notice for the 34-hour rally that was held peacefully on August 29 and 30. The rally called for institutional reforms to provide governmental accountability to address corruption, and specifically for Prime Minister Najib Razak to explain his handling of the scandal-rocked, government-owned 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). If convicted under section 9(5) of the Peaceful Assembly Act, the two activists could be fined up to RM10,000 ($2279.46). Beyond the fact that Bersih twice met with police prior to the rally, thus giving notice, imposing criminal penalties for failure to provide notice of a rally is contrary to international standards for the right to peaceful assembly;
  • The authorities questioned blogger Mohamed Safi Yassin for criminal defamation and criminal intimidation after he posted a warning to the police that abusive police tactics at the then-upcoming Bersih rally would harm their reputation; and
  • The government raided the offices of online news portals Malaysiakini and The Star on November 6, continuing a trend of harassing media that report on corruption. According to Malaysiakini, the raids were in response to an article published on November 2 about the transfer of a deputy-prosecutor in the Malaysian Anti-Corruption Commission. After a complaint by the attorney general's chambers, authorities opened an investigation for criminal defamation by the news portals, raided their offices, and seized computer equipment. The government raided Malaysiakini's office a second time on November 7. The government in July had suspended publication of two newspapers for three months for their reporting on the 1MDB scandal. That suspension was overturned by the Malaysian High Court in September.

Visiting leaders, including Obama, should press Malaysia's government to stem the latest round of repression, Human Rights Watch said. They should call on Najib to end the use of criminal defamation, sedition, and other laws to criminalize dissent.

"Exposure of corruption and criticism of the government are essential elements of a rights-respecting democracy," Sifton said. "The Malaysian government should stop treating criticism as a crime and drop all charges against those being prosecuted for exercising their rights to freedom of speech and peaceful assembly."

Aquino urged to defend democracy

Posted: 11 Nov 2015 04:37 PM PST

Philippine Daily Inquirer

BE a champion of democracy in Asia, a Malaysian human rights leader called on President Benigno Aquino.

Tian Chua, who made the call, is also vice president of jailed Anwar Ibrahim’s People’s Justice Party.

He is in the Philippines along with Anwar’s daughter Nurul Izzah as part of their tour to lobby leaders and friends to support the call for Anwar’s immediate release so he can undergo medical treatment due to serious #124muscle tear in the right shoulder.

Early this year, Malaysia’s highest court found Anwar guilty of sodomising a former political aide.

International critics including the United States slammed the conviction, believing it is part of Malaysia’s crackdown against the opposition.

The UN Working Group on Arbitrary Detention recently found that Anwar is being held illegally and in violation of international law.

“For a long time, especially when Anwar was leading the opposition coalition, our position has been that the government is abusing religious norms to politically persecute those who present the biggest challenge to the government. So, through the findings by the Interparliamentary unit, world leaders and the UN, it proves it really justifies our position that Anwar is innocent, that he has been tried in a politically motivated exercise,” Nurul said.

Former president and now Manila Mayor Joseph Estrada joined the call for the immediate release of Anwar who, he said, is a personal friend.

When asked if President Aquino has expressed support for their call, Tian said: “We respect the president’s position on being a member of Asean and refrain from interfering in the internal affairs of another country.

“However, we believe the president shares a common experience with Nurul’s family. I think he definitely, privately sympathises with the family of Anwar Ibrahim and we were expecting that being president, he should #124be the champion of democracy of this region,” Tian said.

“And being an outgoing president, we hope he can take courage in reminding [Malaysian] Prime Minister Najib [Razak], his counterpart, that Asean as a region must grow in advancing human rights. This is #124our greatest hope. I believe he has the humility and understanding to #124do the right thing. Our #124trip will not be in vain,” Tian said.

 

AMK Shah Alam

Ahad, 8 November 2015

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Behind bars : Call to end harrasment against Dr M and others

Posted: 07 Nov 2015 09:01 PM PST

I am gravely concerned by the news that former prime minister of Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad is the subject of a police investigation for criminal defamation and was questioned by the police on 6 November.
He committed no crime when he asked questions and voiced criticism against the Prime Minister on the 1MDB crisis.
If this is how even Tun Dr Mahathir is treated, the democratic right of ordinary Malaysians to question and criticise the government is in serious jeopardy.
Our constitution and the democratic rights therein guaranteed to our people must not be disregarded or interfered with by government or enforcement agencies.
I have watched with increasing concern the worsening strain of authoritarianism by those in power.
Instead of investigating Tun Dr Mahathir, the PM and the government should answer the important questions that he had raised. These questions are also being asked by ordinary Malaysians throughout the country.
This heavy handed response will only worsen the crisis of confidence in the PM, the government and the institutions involved in trying to silence critics.
I call for an end to this harassment against Dr Mahathir and all others, who have merely done their duty by our country by voicing out against the errors and wrongdoings of the government and its leaders.
Anwar Ibrahim

Behind bars : Message on Deepavali

Posted: 07 Nov 2015 08:56 PM PST

DS Anwar Ibrahim conveyed the following message to the public through his lawyers on 6 November 2015

“The festival of Deepavali is once again being celebrated by Hindus with joy and devotion in Malaysia, and throughout the world.
Deepavali celebrates the eternal
struggle between Right and Wrong, and Good and Evil. No matter what the obstacles and the challenges facing us, Good will always emerge triumphant in the end. Remember this, and do not be dismayed by setbacks or temporary failure.
In the current situation of Malaysia, this message bears great meaning.
Let us strengthen our purpose, and continue the struggle against tyranny with renewed vigour and effort.
This year I cannot be with you to celebrate the festival of lights.
But rest assured, my thoughts, hopes and best wishes will always be with you, the people.
Deepavali Naal Valtugal!”

Sabtu, 7 November 2015

R Sivarasa - Ahli Parlimen Subang

R Sivarasa - Ahli Parlimen Subang


Deepavali Greetings

Posted: 07 Nov 2015 09:45 PM PST

--- --- Sent by WhatsApp